Temukan Titik-titik Kuantum Kecil, Tiga Ilmuwan Menangkan Hadiah Nobel Kimia

- 13 Oktober 2023, 20:18 WIB
Gambar ahli kimia Amerika Moungi Bawendi dan Louis Brus serta fisikawan Rusia Alexei Ekimov muncul di layar saat pengumuman pemenang Hadiah Nobel Kimia 2023 di Stockholm, Swedia
Gambar ahli kimia Amerika Moungi Bawendi dan Louis Brus serta fisikawan Rusia Alexei Ekimov muncul di layar saat pengumuman pemenang Hadiah Nobel Kimia 2023 di Stockholm, Swedia /Jonathan Nackstrand/AFP

WARTA PONTIANAK - Ilmuwan Moungi Bawendi, Louis Brus dan Alexei Ekimov telah memenangkan Hadiah Nobel Kimia tahun 2023 atas “penemuan dan sintesis titik-titik kuantum”, yang menerangi monitor komputer dan layar televisi serta digunakan oleh dokter untuk memetakan tumor.

“Para Pemenang Nobel telah berhasil menghasilkan partikel yang sangat kecil sehingga sifat-sifatnya ditentukan oleh fenomena kuantum. Partikel-partikel tersebut, yang disebut titik-titik kuantum, kini sangat penting dalam nanoteknologi,” kata Komite Nobel Kimia dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu 11 Oktober 2023 waktu setempat.

“Para peneliti percaya bahwa di masa depan mereka dapat berkontribusi pada elektronik yang fleksibel, sensor kecil, sel surya yang lebih tipis, dan komunikasi kuantum terenkripsi.”

Baca Juga: Fitur Apple Zone untuk Pengguna iPhone Telah Tersedia di Platform Dana, Begini Keunggulannya

Bawendi dari MIT, Brus dari Universitas Columbia dan Ekimov dari Nanocrystals Technology Inc mendapat penghargaan atas karya mereka dengan partikel yang diameternya hanya beberapa atom, menurut Royal Swedish Academy of Sciences, yang mengumumkan penghargaan tersebut di Stockholm.

Partikel nano dan titik kuantum digunakan dalam lampu LED dan juga dapat digunakan untuk memandu ahli bedah saat mengangkat jaringan kanker.

Elektron titik kuantum memiliki pergerakan yang terbatas, dan hal ini mempengaruhi cara elektron menyerap dan melepaskan cahaya tampak, sehingga menghasilkan warna yang sangat cerah.

Titik-titik tersebut merupakan partikel nano yang bersinar biru, merah, atau hijau saat disinari atau terkena cahaya. Warna yang dipancarkannya bergantung pada ukuran partikelnya. Titik yang lebih besar bersinar merah, dan titik yang lebih kecil bersinar biru. Perubahan warna ini disebabkan oleh bagaimana elektron bertindak secara berbeda dalam ruang yang kurang lebih terbatas.

Baca Juga: Baju Tidur Anak Berusia Ribuan Tahun Ditemukan, Ungkapkan Kisah Menyentuh Hati

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x