WARTA PONTIANAK - Pemilik aplikasi ponsel terpopuler Muslim Pro tega menjual data-data pribadi umat Islam yang menjadi pelanggan mereka ke militer Amerika Serikat (AS).
Muslim Pro adalah aplikasi pengingat salat dan tadarus Quran, dan hingga saat ini sudah diunduh oleh 98 juta umat Islam di seluruh dunia.
Sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel berjudul Viral Netizen Heboh Aplikasi Muslim Pro Dikabarkan Jual Data Pribadi Pengguna ke Militer AS pada Selasa, 16 November 2020 yang mengutip dari Business Insider, mereka menjual data lokasi untuk mendapatkan uang dari pihak ketiga.
Baca Juga: Buruknya Kualitas Udara, PBB Layangkan Pendapat Keahlian ke Pengadilan
Militer AS sendiri membeli data tersebut melalui pihak ketiga yang memang membeli data dari Muslim Pro.
Praktik itu menimbulkan banyak kemarahan dari pembela kerahasiaan data pribadi dan memunculkan keriuhan netizen Muslim dunia di Twitter.
Di Indonesia, Muslim Pro menjadi trending topic dengan lebih dari 32.100 cuitan pada Selasa 17 November 2020 pukul 09.00.
Baca Juga: Punggung Tukang Bakso Melepuh Tersiram Kuah Jualannya Sendiri
Di sisi lain, pihak ketiga dan mitranya menegaskan kalau mereka telah menganonimkannya sehingga tak ada identitas pribadi yang terbongkar.