Studi ungkap Duduk Terlalu Lama Beresiko Penyakit Jantung dan Kematian

- 6 Mei 2024, 14:29 WIB
Ilustrasi Duduk Dalam terlalu lama
Ilustrasi Duduk Dalam terlalu lama /Andrea Piacquadio /Andrea Piacquadio at Pexels

WARTA PONTIANAK - Sebuah studi baru menemukan bukti lebih lanjut bahwa duduk berjam-jam tanpa istirahat untuk berdiri dan bergerak dikaitkan dengan resiko penyakit jantung dan semua penyebab kematian yang lebih besar.

Bahaya duduk lama ini bahkan juga dapat terjadi pada mereka yang melakukan aktivitas jantung seperti berolahraga.

Baca Juga: Walau Minum Dalam Dosis Aman, Parasetamol Bisa Ganggu Persinyalan Jantung

Studi ini tampaknya menunjukkan bahwa dampak negatif dari perilaku menetap yang tidak terputus melebihi upaya dan manfaat potensial dari olahraga.

Di antaranya jumlah total waktu yang dihabiskan untuk duduk diam setiap hari, dan lamanya setiap periode duduk, merupakan ancaman bagi kesehatan secara keseluruhan, terlepas dari seberapa sehat gaya hidup dan perilaku Anda di luar waktu duduk tersebut.

Jadi, bagaimana hal itu terkait dengan kesehatan? Dan upaya apa yang bisa dilakukan? Termasuk seperti apa temuan dari studi tersebut? Untuk itu, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Penulis penelitian menganalisis data dan perilaku 6.489 wanita berusia 60-90 tahun dari Women's Health Initiative Objective Physical Activity and Cardiovascular Health Study, menggunakan algoritma baru untuk memeriksa total waktu duduk dan durasi setiap periode duduk.

Dari penelitian tersebut, hasilnya menunjukkan bahwa wanita yang tidak bergerak selama 11,7 jam atau lebih per hari menghadapi risiko kematian 30% lebih tinggi.

"Perilaku menetap didefinisikan sebagai setiap perilaku saat bangun tidur yang melibatkan duduk atau berbaring dengan pengeluaran energi yang rendah," ungkap rekan penulis studi Steve Nguyen dalam siaran pers universitas.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah