Network
WARTA PONTIANAK - Kabar mengenai gudang senjata di China meledak akibat terbakar viral di media sosial beberapa waktu lalu.
Sontak, kabar tersebut membuat jagad maya heboh dan ramai menjadi perbincangan warganet.
Informasi itu berasal dari video yang diunggah oleh akun Facebook Nur Mujahidah New. Dalam ungguhannya, akun tersebut menyebut, bahwa tayangan di dalam video berisi gudang senjata di China yang meledak karena kebakaran pada 25 Juli 2021 pagi.
Baca Juga: Penerima Vaksin akan Meninggal Dunia dalam Kurun Waktu Dua Tahun, Ini Faktanya
Terdapat narasi yang dituliskan oleh akun Facebook Nur Mujahidah New Mujahidah seolah-olah mengklaim kebenaran video yang diunggahnya.
“Gudang senjata di China meledak dalam kebakaran pagi ini…
Alhamdulillah Wasyukurillah Allah bayar tunai atas kedzolimannya yg selalu berusaha menguasai Seluruh dunia dan termasuk Indonesia….
Hari Sabtu tgl 19 Banjir Bandang skrg gudangsenjatanya musnah,,semoga Allah hancurkan semuanya..Aamiin," tulis akun Nur Mujahidah New.
Lantas, apakah benar gudang senjata di China itu meledak?
Ternyata, setelah ditelusuri kabar mengenai gudang senjata di China meledak karena kebakaran itu adalah berita bohong alias hoaks.
Baca Juga: Ternyata Vaksin Mengandung Racun Berbahaya untuk Manusia, Begini Faktanya
Berdasarkan penelusuran, video tersebut terdiri dari beberapa potongan cuplikan kejadian-kejadian di tempat yang berbeda. Pada awal video ditampilkan sebuah ledakan besar yang merupakan ledakan di Beirut, Lebanon pada 4 Agustus 2020 lalu.
Perdana Menteri Hassan Diab menyebut, ledakan tersebut terjadi di gudang amunisi bersumber dari bahan peledak yang disita sejak tahun 2014 dan disimpan di pelabuhan kota.
Cuplikan kedua, pada akhir video merupakan rekaman amatir dari kebakaran sebuah pabrik spons di Komplek Industri Sihwa, Siheung, Gyeonggi-do, Korea Selatan yang terjadi pada 2 Juli 2021. Kebakaran besar tersebut akhirnya dapat dipadamkan setelah 7 jam dan tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut tetapi sempat menimbulkan kepanikan karena besarnya api.***
