Petugas Bea Cukai Menghentikan Penyelundupan Emas Tentara Prancis? Ini Faktanya

- 11 November 2020, 16:14 WIB
Tangkapan layar postingan yang mengklaim petugas BC menangkap tentara Prancis yang menyelundupkan emas
Tangkapan layar postingan yang mengklaim petugas BC menangkap tentara Prancis yang menyelundupkan emas /Screenshot/WARTA PONTIANAK

WARTA PONTIANAK - Akun Twitter bernama Fay Kadrun (@Fkadrun) mengunggah status pada berupa video bongkar peti berisi emas dengan klaim kejadian tersebut adalah petugas Bea Cukai di Mali yang menghentikan penyelundupan emas oleh tentara Prancis. Video serupa pernah muncul juga pada tahun 2019 di laman Facebook bernama ‘Kati 24’ dengan durasi lebih lama.

“Assalamualaikum wr.wb. Petugas bea cukai di Mali berhasil menghentikan penyelundupan oleh tentara Prancis kotak berisi emas murni dalam jumlah besar, dan operasi tersebut didokumentasikan di hadapan pengamat internasional dan beberapa jurnalis. SAMBUNG”. Demikian cuitan akun Fay Kadrun pada 8 November 2020.

Baca Juga: Benarkah Erdogan Tolak Bersalaman dengan Macron? Ini Faktanya  

Dari hasil penelusuran yang dilakukan Tim Research Hoax Crisis Center (HCC) Borneo, diketahui klaim tersebut salah. “Kami menemukan beberapa petunjuk dari video tersebut. Pertama, dari versi yang lebih panjang salah seorang pria kulit putih sedang memegang koran di tangannya,” jelas Nina Soraya, Presidium HCC Borneo dalam ulasan periksa faktanya, Rabu 11 November 2020.

Tangkapan layar postingan yang menunjukkan koran B&FT
Tangkapan layar postingan yang menunjukkan koran B&FT

Penelusuran lanjutan, koran itu diketahui bernama ‘The Business & Financial Times’ dengan tajuk berita di halaman depannya. B&FT merupakan surat kabar yang sebagian besar didistribusikan di Ghana. Sementara tajuk berita “Yaa Boateng For Cannes’s Sibi Festival Of Creativity” merupakan pemberitaan yang terbit pada 10 Juni 2019. Halaman muka koran tersebut masih dapat dilihat dari unggahan laman Facebook ‘TINY DESK’ pada 12 Juni 2019.

Kedua, adalah nama dari ‘FarTrade’ yang muncul di selembar kertas yang dipegang oleh salah satu pria. FarTrade sendiri merupakan perusahaan yang menawarkan dukungan kepada perusahaan Eropa yang ingin berinvestasi di Afrika. Salah satu akun Twitter pemeriksa fakta Prancis bernama ‘FAKE Investigation’ (@FAKE_Investiga) berhasil menghubungi pihak FarTrade melalui surel, namun malah diarahkan untuk menghubungi “Mr. René Verrecchia”.

Baca Juga: China Ukur Tanah di Bekasi Usai UU Ciptaker Sah, Benarkah? Ini Faktanya

René Verrecchia sendiri merupakan seorang pengacara Italia. Dalam sesi wawancara dengan situs berita observers(dot)france24(dot)com, René mengatakan bahwa dia tahu FarTrade tetapi perusahaan tidak ada hubungannya dengan emas dalam video tersebut. Dia juga memberikan penjelasan bahwa

Halaman:

Editor: Ocsya Ade CP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x