Penerapan Blockchain untuk Perekonomian di Indonesia

24 Mei 2022, 18:13 WIB
CEO Indodax, Oscar Darmawan /Indodax/

WARTA PONTIANAK – Blockchain merupakan salah satu teknologi yang digunakan dalam men-support hampir semua mata uang Kripto.

Sehingga sebagian orang mengira, bahwa Blockchain dibuat hanya untuk tujuan Cryptocurrency.

Menurut CEO dari Indodax, Oscar Darmawan, Blockchain diartikan sebagai sebuah buku besar (ledger), yang mana di dalam sebuah buku besar tersebut telah tertulis berbagai catatan histori mengenai sebuah data.

Bukan hanya itu saja, Oscar juga menambahkan, bahwa informasi mengenai data yang tersimpan pada buku besar Blockchain ini dinilai lebih transparan.

Banyak developer lokal di Indonesia yang develop proyek yang didasari oleh teknologi blockchain. Hal ini untuk menyambut kesiapan perekonomian terutama di sektor industri digital.

Blockchain pada prinsipnya diciptakan untuk melengkapi sistem perekonomian sehingga industry bisa lebih efisien, lebih mudah digunakan dan juga lebih transparan.

Ini juga ditandai dengan minat masyarakat Indonesia pada pertumbuhan investasi aset kripto yang meningkat dengan pesat belakangan ini.

Tetapi, nyatanya masih banyak orang yang belum mengenal teknologi di belakangnya yang mensupport transaksi aset kripto, yaitu teknologi blockchain.

Baca Juga: Semua Market Crypto Crash, Ini 3 Tips Trading dari CEO Indodax

Padahal, sudah Ada program studi seputar blockchain. Bahkan menurut data dari LinkedIn di tahun 2020, blockchain menduduki puncak daftar hard skill yang paling dibutuhkan sekarang ini.

Oscar Darmawan mengatakan, teknologi blockchain memiliki penerapan yang luas dan peran yang sangat penting khususnya di masa industri 4.0 seperti ini. Menurutnya, era industri 4.0 adalah era yang didirikan melalui integrasi antar teknologi dan sangat mengedepankan transparansi.

Teknologi blockchain memiliki beberapa use case yang bisa digunakan diberbagai macam industri. Misalnya dalam industri perbankan yang bisa diterapkan untuk transaksi perbankan antar negara sehingga bisa lebih efisien dan murah, sektor pemerintahan untuk digitalisasi pencatatan dokumen kependudukan atau pencatatan bukti kepemilikan tanah dan properti.

“Tidak hanya itu, blockchain juga bisa diterapkan untuk sektor IoT seperti mobil self driving, sektor kesehatan untuk pencatatan rekam medis pasien sehingga ketika pasien berobat di rumah sakit yang berbeda, datanya bisa tercatat karena sistem blockchain yang terdesentralisasi ataupun sektor seni dalam bentuk NFT,” jelas Oscar.

Baca Juga: Ini Respon CEO Indodax Soal Pasokan Bitcoin dan Ethereum yang Berkurang

Melihat sifat teknologi blockhain yang terdesentralisasi, konsep web 3.0 pun sama sama mengedepankan transparansi dan desentralisasi.

"Web 3.0 sendiri merupakan kemajuan internet dimana di masa yang akan datang situs web dapat memproses informasi dengan lebih mandiri, dan transparan juga terintegrasi antar satu dengan yang lainnya," jelas Oscar.

Oscar pun menambahkan bahwa Web 3.0 ini sering disebut sebagai era read, write, and own dimana para pengguna dapat terlibat secara langsung dalam kepemilikan suatu asset, serta dapat memiliki kontrol yang lebih besar. Hal ini tentu berbeda dengan sistem Web 2.0 ( yang disebut sebagai era read and write) dimana Orang hanya dapat mengonsumsi, memproduksi, Dan membagikan suatu konten pada suatu platform.

Meskipun Oscar merasa teknologi blockchain ini merupakan teknologi yang dirasa sangat memberikan manfaat, namun masih ada beberapa hambatan yang dirasa harus diselesaikan terlebih dahulu. PR utama bagi pelaku industri yang berkecimpung di blockchain adalah permasalahan edukasi dan literasi.

Baca Juga: BRI dan INDODAX Lakukan Kerjasama Untuk Metode Deposit Baru

“Orang orang masih lebih sering mendengar kripto dibanding blockchain. Kedua istilah tersebut memang sangat berhubungan satu dengan yang lain, namun jelas berbeda. Ini merupakan tantangan bagaimana kami bisa mengedukasi hal ini kepada khalayak dengan bahasa yang sesederhana mungkin dan sesering mungkin. Karena jika masyarakat makin mengenal teknologi blockchain, saya yakin masyarakat akan semakin terbuka terhadap teknologi ini karena melihat sifat serta kelebihannya yang banyak memberikan benefit,” tutup Oscar.

Sebagai tambahan informasi, Indodax adalah perusahaan jual beli bitcoin, ethereum, usdt, dogecoin, dan aset kripto terbesar dan terpercaya di Indonesia yang memperdagangkan lebih dari 200 aset kripto dan melayani lebih dari 5.3 juta member dan member pun bisa bertransaksi mulai dari harga 10 ribu Rupiah. Indodax memiliki counter offline yang bisa dipakai oleh para member untuk berkonsultasi yang berada di pusat perkantoran Sudirman, Jakarta Selatan dan Sunset Road di Bali. ***

Editor: Yuniardi

Tags

Terkini

Terpopuler