Network
WARTA PONTIANAK - Pascainsiden tenggelamnya Kapal KM Surya Bahari, PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region (MOR) II tetap pastikan ketersedian stok dan distribusi LPG 3 kilogram aman. Insiden ini, terjadi sekitar pukul 03.00 WIB, Senin, 21 Desember 2020.
Kejadian tersebut terjadi di perairan selat Bangka Tanjung Langkat, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah. Kapal bermuatan 9.520 tabung LPG 3 kg (17 LO) itu diterpa badai dengan ketinggian gelombang 4-5 meter.
Menanggapi hal ini, Unit Manager Communication, Relation & CSR MOR II, Umar Ibnu Hasan menyampaikan terdapat 5 awak kapal dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Baca Juga: Tebar Janji, Calon Presiden Barcelona: Kami Bangun Stadion Baru
“Semua awak kapal selamat. Saat ini Pertamina sudah berkoordinasi dengan stakeholder untuk mencari kapal dengan tonase lebih besar untuk mengangkut LPG 3 kilogram yang tersedia di Bangka," kata Umar dikutip Warta Pontianak, Rabu, 23 Desember 2020.
Untuk stok saat ini, kata dia, dalam kondisi aman. Di mana stok LPG PSO 3 kg di Belitung sebanyak 1.120 tabung dan di Belitung Timur sebanyak 12.930. Sementara itu, untuk stok LPG Non PSO 12 kg adalah 2.703 tabung.
Ketahanan stok LPG PSO Belitung bertahan selama 1 hari dan rencana akan ditambah sebagai plan emergency. Sementara di Belitung Timur stok bertahan 4 hari dan Ketahanan LPG Non PSO 12 kg 6 hari.
Baca Juga: Langgar 4 Poin Ini Saat Tahun Baru, Polisi Siap Tindak Tegas
"Pertamina memerlukan dukungan dari berbagai pihak dan doa dari seluruh masyarakat untuk memastikan ketersediaan dan distribusi LPG 3 kilogram sampai kepada masyarakat yang berhak menerima, yaitu rumah tangga pra sejahtera dan usaha mikro," tutup Umar. ***
