Ternyata, Es Batu Dulunya hanya Dikonsumsi oleh Orang Kaya

20 Januari 2021, 15:50 WIB
Es batu dibawa oleh saudagar kaya bangsa Eropa, bernama Roselie en Co /pixabay/

WARTA PONTIANAK - Es batu sering kita temukan dalam minuman. Menambahkan es batu dalam minuman bertujuan untuk memberikan sensasi dingin dan menyegarkan. 

Es batu masuk ke Indonesia pada tahun 1846, yang dibawa oleh kapal besar dari Boston, Amerika Serikat. Saat itu, nusantara menjadi heboh. Pasalnya, kapal itu dikabarkan membawa air batu yang dipesan oleh seorang saudagar kaya dari Eropa, bernama Roselie en Co.

Semua orang ramai membicarakan air batu ini. Mereka menyebutnya dengan "batu-batu putih sejernih kristal, yang kalau dipegang bisa membuat tangan kaku."

Baca Juga: Jalan Tertimbun Longsor Akibat Gempa Majene, Kepala BNPB: Jalur Ulumanda Bisa Dilalui Roda Dua

Hingga pada tahun 1869, banyak keluarga kaya yang tinggal di Batavia (nama Jakarta dulu), untuk mengimpor es batu ini. Kegiatan impor es batu dari Amerika Serikat ke Batavia masih sering dilakukan. Kala itu, es batu dijual dengan harga 10 sen setiap 500 gramnya.

Salah satu pengusahan Eropa bernama David Gilet bahkan menjual es batu untuk kebutuhan pesta dengan biaya 15 gulden.

Baca Juga: CATAT! 18 Makanan Ini Bisa Bantu Redakan Stres

Baca Juga: Jangan Disepelekan, Ini Akibat Jika Tidak Rutin Ganti Oli

Es batu menjadi barang yang mewah kala itu. Es batu juga dianggap berkhasiat, salah satunya dijadikan obat untuk meredakan sariawan oleh pemerintah Hindia Belanda.

Kegiatan impor es batu pun semakin lama memudar. Es batu bukan lagi menjadi barang yang mewah. Jika dulu es batu hanya dikonsumsi oleh keluarga kaya, hingga pada akhir abad ke-19 es batu dikonsumsi oleh semua kalangan masyarakat. 

Baca Juga: Masih Berusia Muda, Wirda Mansur Sudah Dirikan Banyak Perusahaan

Selain bangsa Eropa, bangsa China juga menjadi salah satu pelopor pengusaha es batu di Indonesia.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler