Cerita Dibalik Kenikmatan Sagu, Makanan Pokok Masyarakat Timur

- 14 Januari 2021, 15:47 WIB
Ilustrasi pohon sagu
Ilustrasi pohon sagu /pixabay/

WARTA PONTIANAK - Selain nasi, salah satu makanan pokok bagi masyarakat Indonesia yang tinggal di wilayah Indonesia Timur adalah sagu. Masyarakat di Maluku, Papua, bahkan Nusa Tenggara umumnya mengonsumsi sagu dalam menu makanan utama.

Seperti yang Warta Pontianak lansir dari Indonesia Kaya, sagu sebenarnya berasal dari tepung yang didapat dari batang pohon sagu yang bentuknya menyerupai pohon palma. Umumnya pohon sagu tumbuh di tepian sungai atau wilayah dengan kadar air yang cukup tinggi seperti rawa. Pohon sagu dapat tumbuh hingga mencapai 30 meter dan dari satu pohon para petani sagu dapat menghasilkan 150-300 kilogram bahan baku tepung sagu.

Untuk mendapatkan tepung sagu yang berkualitas, umumnya masyarakat Indonesia Timur mencari sendiri hingga ke hutan-hutan. Namun bagi mereka yang sudah tinggal di perkotaan, sagu sangat mudah ditemukan di pasar-pasar.

Baca Juga: Viral Video Ibu dan 2 Anak Diangkut Satpol PP Kota Pontianak, Ini Penjelasan FerrY

Bagi masyarakat Maluku, terutama yang tinggal di daerah pesisir, sagu merupakan makanan pokok yang sangat mudah diolah dan ditemukan. Namun demikian, untuk mengolah batang pohon sagu menjadi tepung sagu dan olahan lainnya bukanlah proses yang sederhana. 

Seorang petani sagu biasanya mulai berangkat mencari pohon sagu yang berkualitas sejak pagi hari. Dalam memilih pohon sagu yang berkualitas, petani sagu cukup memperhatikan batang sagu yang memiliki diameter cukup besar dan terlihat kokoh. Semakin besar batang pohon sagu, berarti semakin tua umur pohon tersebut dan dipastikan memiliki kualitas sagu yang baik. Walaupun tampak mudah, namun sang petani tetap harus memeriksa kualitas batang sagu tersebut karena kondisinya harus segar tanpa ada pembusukan sedikitpun.

Baca Juga: Menteri KKP Targetkan Indonesia Jadi Produsen Udang Terbesar di Dunia

Setelah mendapat batang sagu yang berkualitas, petani sagu biasanya akan mulai menebang pohon sagu. Setelah itu, batang tersebut akan dipotong-potong menjadi beberapa bagian, dipisahkan dari kulit luarnya dan diambil bagian daging batangnya. Bagian dalam yang berbentuk daging inilah yang akan menjadi tepung sagu nantinya. Bagian dalam batang yang baik umumnya berwarna putih dengan serat-serat cokelat muda.

Daging batang tersebut nantinya akan digerus dengan menggunakan mesin hingga menjadi tepung. Proses ini akan dilakukan secara berulang hingga 2-3 kali sampai mendapatkan tepung yang benar-benar halus. Tepung itu pun harus melalui proses penyaringan dan pengendapan selama semalam. Bagian terakhir hasil saring itulah yang akan menjadi tepung sagu murni dengan kualitas paling baik dan siap untuk dijual atau diolah menjadi sagu batangan.

Halaman:

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Indonesia Kaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah