Jamu, Minuman Menyehatkan dari Indonesia

- 13 Januari 2021, 21:10 WIB
Ilustrasi jahe dan madu sebagai bahan pembuatan jamu
Ilustrasi jahe dan madu sebagai bahan pembuatan jamu /pixabay/

WARTA PONTIANAK - Saat tubuh terasa lelah dan pegal, selain minum obat, masyarakat Indonesia biasanya akan mencari jamu agar tubuh fit dan segar kembali. Tradisi minum jamu diperkirakan telah ada sejak tahun 1300 pada zaman Kerajaan Mataram.

Mengutip dari Indonesia Kaya, kala itu jamu lebih banyak diolah oleh perempuan, karena pria pada saat itu lebih berperan untuk mencari tumbuhan herbal sebagai bahan dasar jamu. Walaupun jamu dapat juga digunakan sebagai pengobatan, tetapi tradisi ini lebih kepada menjaga kesehatan, mencegah penyakit dengan menerapkan kebiasaan sehat.

Bahan-bahan jamu yang paling sering digunakan adalah jahe, kencur, kunyit, lengkuas, temulawak, daun secang dan kayu manis. Buah asam, jeruk nipis dan gula jawa atau gula batu juga dipakai untuk menambahkan rasa segar atau rasa manis pada jamu yang cenderung pahit. Meskipun begitu, ada jenis jamu yang dibiarkan pahit, karena menurut kepercayaan, rasa pahitnya itu justru merupakan bagian penting dari kemanjuran jamu tersebut.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Ikut Pimpin Aliansi COVAX-AMC EG

Mengolah bahan-bahan untuk dijadikan jamu tidak terlalu rumit. Kebanyakan dari air jamu adalah sari hasil perasan tumbuhan herbal. Ada juga beberapa bahan yang ditumbuk halus dan dicampur dengan air, atau direbus sampai saripati yang mengandung khasiat bercampur dengan air rebusan.

Dalam pembuatannya, yang perlu diperhatikan adalah takaran tiap-tiap bahan, suhu dan lama waktu merebus bahan. Jika tidak diperhatikan dengan baik, bahan-bahan akan kehilangan khasiatnya, atau bahkan dapat berubah menjadi membahayakan tubuh.

Baca Juga: Begini Sejarah Polisi Tidur

Baca Juga: Karyawan yang Belum Dapat BLT BPJS Ketenagakerjaan, Segera Buat Aduan di Sini

Kali pertama ilmu kedokteran modern masuk ke Indonesia, tradisi minum jamu mengalami penurunan. Selain masalah standar kebersihan pengolahan jamu, khasiat dari jamu pun turut dipertanyakan. Pada masa penjajahan Jepang di tahun 1944, jamu kembali populer dengan dibentuknya komite jamu Indonesia. Seiring berkembangnya teknologi, jamu pun telah banyak dikemas dalam bentuk pil, tablet, atau juga bubuk instan yang mudah diseduh di rumah layaknya minuman ringan.

Meski jamu sudah banyak dikemas dalam bentuk pil, tablet, atau dalam kemasan yang lebih modern, tapi kita masih sering menemukan atau melihat ibu-ibu yang kadang membawa jamu gendong dengan kain dipunggungnya.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Indonesia Kaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x