Setelah mendapatkan nomor telepon dan alamat Pak Sumarno dari Rendi, ternyata alamat tersebut berbeda dengan yang diterima Al dari Pak Suganda.
Al telah dibohongi Pak Suganda. Namun dia tidak memusingkan hal tersebut.
Al berusaha menghubungi Pak Sumarno dari nomor yang didapatkan Rendi, dan telpon mereka pun terhubung.
Meski sedikit bingung dan tidak tahu siapa yang menelponnya, Pak Sumarno tetap menjawab telpon tersebut.
Al pun bertanya untuk memastikan apakah nomor tersebut benar nomor Pak Sumarno. Setelah mendapat jawaban bahwa benar itu nomor Pak Sumarno, Al pun menjelaskan maksud dan tujuannya.
Al bercerita bahwa Pak Sumarno pernah mengantarkan makanan pada 4 tahun lalu di sebuah komplek rumah, dan saat itu terjadi pembunuhan.
Baca Juga: 236 handphone Milik Warga BInaan di Lapas dan Rutan di Pontianak Dimusnahkan
Pak Sumarno yang mendengar kata-kata Al merasa bahwa Al aneh dan akan membawanya ke dalam sebuah masalah.
Apalagi ditambah dengan kata-kata Al yang meminta Pak Sumarno untuk menjadi saksi kasus pembunuhan itu.