Berikut 5 Manfaat Berpuasa Bagi Kesehatan Otak

- 15 April 2021, 17:01 WIB
Ilustrasi Otak.*
Ilustrasi Otak.* //PIXABAY/Tumisu/

WARTA PONTIANAK - Selain memang menjadi syariat yang diwajibkan bagi umat muslim pada bulan Ramadhan, puasa ternyata juga membawa banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Tak terkecuali organ vital, seperti otak.

Baca Juga:  5 Tips Atasi Rasa Malas untuk Bangun Sahur

Saat berpuasa selama satu bulan, tubuh kita tentu mendapatkan asupan makanan dan minuman yang terbatas. Keterbatasan asupan itulah yang berikan manfaat pada organ tubuh secara umum, karena kerja metabolisme tubuh menjadi berkurang atau tubuh bisa beristirahat.

Saat suplai makanan menjadi terbatas selama berpuasa, hal itu juga akan memberikan efek positif untuk otak kita. Nah, apa saja manfaat berpuasa bagi otak kita? Berikut ini rangkumannya yang kami lansir dari laman Halodoc.

Manfaat berpuasa bagi kesehatan otak antara lain:

 

  1. Otak Jadi Punya Sumber Energi Baru

Tahukah kamu bahwa selama puasa, glukosa sebagai salah satu zat gizi penting untuk otak hanya mampu memenuhi tidak sampai separuh kebutuhan otak? Hal ini akhirnya memaksa tubuh memecah cadangan energi yang ada pada organ hati, berupa glikogen dan asam lemak.

Baca Juga: Pura-pura Berobat, Pria Ini Malah Curi Handphone Milik Perawat di RS

Kondisi ini cukup baik untuk tubuh karena energi cadangan untuk otak yang ada pada organ hati akan digunakan, sehingga tubuh memiliki kesempatan untuk meregenerasi atau memperbarui cadangan energi dalam tubuh, utamanya yang ada pada organ hati. Kondisi ini membuat cadangan energi dalam tubuh menjadi lebih baik karena selalu beregenerasi.

 

  1. Memperbaiki Sel-Sel Otak

Berkaitan dengan poin nomor satu, asupan energi berbeda selama berpuasa, berupa asam lemak, untuk otak ternyata memberikan manfaat luar biasa, lho. Kondisi ini tercipta karena asam lemak yang akan digunakan sebagai energi untuk otak mengalami proses ketosis yang akhirnya memaksa otak untuk melakukan proses perombakan atau autofagi pada sel lama dalam otak.

Singkatnya, penggunaan sumber energi baru pada otak, berupa asam lemak, akan memberikan manfaat, yaitu sel lama otak yang dirombak. Kondisi ini sangat baik, karena akan mendukung sel otak selalu bekerja optimal.

Baca Juga: Hujatan Warganet Indonesia Terkait Pernikahan Pasangan Gay di Thailand Berbuntut Panjang

 

  1. Menstimulasi Sel Baru Otak

Apakah kamu menganggap rasa lapar pada tubuh adalah hal yang kurang baik? Jangan salah, otak sebagai pusat pengatur rasa lapar juga mendapatkan manfaat akibat munculnya rasa lapar saat seharian berpuasa.

Hormon lapar, yaitu ghrelin, akan memicu tubuh mengalami proses autofagi, proses ini yang akan mendukung terjadinya penghancuran sel-sel tua yang pada otak, sehingga sel yang ada pada otak dapat dirombak dan menghasilkan sel baru yang masih berkualitas untuk menjalankan fungsi vital otak.

 

  1. Mencegah Penyakit Alzheimer

Kombinasi ketiga manfaat tadi akan memberikan manfaat super untuk tubuh berupa mencegah terjadinya penyakit alzheimer. Penyakit otak yang dapat menyerang siapa saja ini, akan bisa dicegah karena sel dalam organ otak telah mengalami perbaikan, perombakan, dan pembaruan sel.

Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Sejumlah Jalan di Kota Pontianak Terendam Air

 

Sel lama yang tidak segera dirombak oleh otak menjadi salah satu pencetus terjadinya penyakit alzheimer, dengan berpuasa selama sebulan penuh, maka risiko penyakit ini juga dapat ditekan dengan cukup baik.

 

  1. Meningkatkan Fungsi Otak

Manfaat puasa lainnya untuk kesehatan otak adalah meningkatkan fungsi otak. Perubahan sumber energi untuk otak selama puasa, ternyata meningkatkan fungsi otak dalam menghantarkan sinyal-sinyal tertentu. Hal ini dibuktikan dengan dilepaskannya lemak sebagai keton ke dalam darah untuk energi.

Selain itu, puasa yang dikombinasikan dengan olahraga juga menunjukkan manfaat yang baik untuk otak. Keduanya dapat meningkatkan jumlah mitokondria dalam neuron. Mitokondria adalah organel sel yang menjadi tempat respirasi untuk menghasilkan energi.

Baca Juga: 1000 Video Naik Bajaj dan Naik Angkot Tidak Dibahas, Atta Halilintar: Kenapa Naik Lamborghini yang Dibahas?

Tidak hanya itu, jumlah protein di otak yang disebut BDNF (Brain Derived Neurotrophic Factor) juga meningkat. Meningkatnya protein tersebut dapat meningkatkan fungsi otak yang mengatur perilaku, sensorik, dan motorik, motivasi, daya ingat, dan pembelajaran.***

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah