Apa Itu Open Relationship, Bahayakah?

- 24 April 2021, 18:53 WIB
Ilustrasi kekasih atau persahabatan.
Ilustrasi kekasih atau persahabatan. /pasja1000/pixabay

WARTA PONTIANAK - Pernah dengar soal open relationship sebelumnya? Mungkin di Indonesia, tipe hubungan ini belum sepopuler di negara lain, ya. 

Mungkin juga, sebenarnya sudah dilakukan oleh sebagian orang, tetapi mereka enggan mengakuinya. Open relationship biasanya cocok untuk orang yang tidak mengamini 100 persen konsep monogami.

Ada kata open di situ, yang mana maknanya adalah ‘terbuka’. Pasangan yang menjalani hubungan jenis ini harus saling terbuka, khususnya dengan siapa saja mereka berhubungan seksual, liburan, nge-date, atau tinggal sementara, di luar dengan pasangannya yang pertama.

Jika salah satunya tidak terbuka, maka itu tidak bisa disebut sebagai open relationship. Hubungan yang satu ini sebenarnya berada di tengah-tengah antara swinging (berhubungan seks hanya untuk mencari kesenangan) dan poliamori (punya pasangan lain, tetapi benar-benar memakai perasaan sayang).

Pelaku open relationship tetap memakai perasaan untuk berhubungan intim, tapi biasanya hanya sekadar suka (bukan sampai sayang).

Intinya, di antara pasangan pertamanya dan orang lain yang “dikencaninya” juga harus sama-sama tahu. Kembali lagi ke titel hubungan ini, yaitu open alias terbuka dan tak boleh merasa keberatan bagi yang menjalaninya.

Baca Juga: Anda Merasa Kesepian Walau Punya Pasangan? Ini Tipsnya

Mengapa Ada yang Mau Menjalin Open Relationship?

Tidak mudah memang memahami situasi dan pola pikir orang yang menjalani hubungan terbuka ini.

Halaman:

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah