Sering Pakai Pembalut, Benarkah Bikin Wanita Susah Hamil?

- 3 Mei 2021, 09:00 WIB
ILUSTRASI PEMBALUT
ILUSTRASI PEMBALUT /PIXABAY / CLKER-FREE-VECTOR/

WARTA PONTIANAK - Di Indonesia, penggunaan pembalut biasanya lebih populer ketika wanita menstruasi dibandingkan tampon atau menstrual cup. Terlepas dari manfaatnya, ada anggapan pemakaian pembalut bisa membuat wanita susah hamil.

Benarkah sering memakai pembalut memengaruhi kesuburan seorang wanita? Simak penjelasan dokter berikut ini.

Penggunaan pembalut yang lebih mudah membuat banyak wanita di Indonesia cenderung memilih lapisan pelindung ini saat haid. Melansir Healthline, terdapat beberapa komponen pembalut beserta kandungan dan fungsinya:

Baca Juga: 7 Tips Meningkatkan Nafsu Makan Ibu Hamil

• Lembar belakang: umumnya terbuat dari senyawa poliolefin.
• Lembar atas: bagian yang bersentuhan langsung dengan kulit, mengandung poliolefin, zinc oxide, dan petrolatum (bahan-bahan yang sering digunakan untuk pelembap kulit).
• Bagian inti penyerap: berada di antara lembaran belakang dan atas, serta terbuat dari busa penyerap dan wood cellulose. Ada juga pembalut dengan inti penyerap seperti gel.
• Perekat: ada di bagian belakang bantalan yang membantu pembalut menempel pada celana dalam.
• Wewangian: beberapa produk pembalut menggunakannya guna menghilangkan bau amis darah menstruasi. Biasanya wewangian ditempatkan di bawah bagian inti penyerap, sehingga tidak bersentuhan langsung dengan kulit.

Dari komponen-komponen pembalut di atas, tidak terdapat bahan baku yang berbahaya bagi kesuburan wanita.

Dokter Reza Fahlevi pun menjelaskan, sampai saat ini belum ada bukti berbasis penelitian yang menyebutkan bahwa pemakaian pembalut pada wanita dapat menyebabkan gangguan kehamilan atau kesuburan.

Menurutnya, bukan pembalut yang dapat menimbulkan masalah kesuburan. Tetapi, kebiasaan salah dalam menggunakan pembalut yang bisa menyebabkan masalah pada kesuburan wanita.

“Menimbulkan masalah kalau pembalut dipakai terlalu lama. Pembalut itu kan menampung darah, darah itu bisa menimbulkan kuman. Ketika timbul kuman kemudian muncul infeksi, infeksi di saluran kemih bisa naik ke atas dan dapat menyebabkan infeksi pada saluran reproduksi wanita,” jelas dr. Reza.

Halaman:

Editor: Suryadi

Sumber: klikdokter.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x