Serangan Jantung di Pagi Hari Ternyata Dapat Mematikan, Ini Penjelasan Peneliti

- 20 Desember 2022, 15:02 WIB
Ilustrasi pria mengalami serangan jantung saat olahraga
Ilustrasi pria mengalami serangan jantung saat olahraga /

WARTA PONTIANAK – Hasil penelitian mengungkapkan, bahwa serangan jantung yang terjadi di pagi hari sebagian besar dapat menyebabkan seseorang mengalami kematian.

Dalam sebuah jurnal yang diungkapkan oleh para peneliti dari Harvard Medical School ditemukan, bahwa serangan jantung yang menyerang di pagi hari dikaitkan dengan 20 persen lebih banyak jaringan jantung yang mati.

Penelitian tahun 2011 silam yang diterbitkan dalam jurnal Heart menunjukkan bahwa serangan jantung yang terjadi antara jam enam pagi hingga siang hari adalah yang paling mematikan.

Baca Juga: Sebaiknya Dihindari! Ini Deretan Makanan dan Minuman yang Dapat Sebabkan Kamu Kelelahan

"Dalam penelitian kami, peristiwa yang terjadi di pagi hari dikaitkan dengan lebih banyak kerusakan. Keterkaitan tersebut bisa dibilang cukup kuat," ungkap penulis utama studi, Borja Ibanez seperti dilansir laman Express beberapa waktu lalu.

Penelitian ini termasuk kajian pertama yang menarik hubungan kuat antara ritme sirkadian dan risiko serangan jantung. Kini, ada banyak penelitian lanjutan yang memperkuat temuan itu.

Pada 2020, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Trend in Endocrinology and Metabolism menunjukan bahwa ketidak teraturan sistem sirkadian yang disebabkan oleh gaya hidup modern berdampak buruk pada fungsi kardiovaskuler.

Diyakini pada pagi hari, sistem sirkadian mengirimkan sel PAI-1 dalam jumlah yang lebih tinggi, yang mencegah pemecahan gumpalan darah. Semakin tinggi kadar sel PAI-1, semakin besar risiko pembekuan darah yang menyebabkan serangan jantung.

Baca Juga: Padahal Menjijikan, Ternyata Tingkat Stres Dapat Dianalisa Melalui Kotoran Telinga

Studi tersebut juga menetapkan bahwa pasien yang mengalami serangan jantung antara pukul enam pagi dan siang hari memiliki tingkat sel PAI-1 yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasien yang mengalami serangan jantung di kemudian hari.

Profesor Srinath Reddy, ahli jantung, ahli epidemiologi, sekaligus presiden Public Health Foundation India, memperingatkan bahwa kebiasaan tertentu dapat memperburuk risiko ini.

"Jika seseorang memiliki beberapa faktor risiko koroner yang mendasarinya, tidak tidur nyenyak, mengalami dehidrasi dan melakukan olahraga, dapat menyebabkan ruptur dan memicu pembentukan gumpalan besar," jelas Srinat Reddy.

Oleh karena itu, dua cara untuk melawan risiko serangan jantung di pagi hari. Caranya adalah dengan tidur malam yang nyenyak dan menunda olahraga pagi.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah