Interpretasi Lagu Hysteria Milik Muse, Tentang Kegelisahan dan Frustasi

- 5 Februari 2024, 22:45 WIB
Grup band rock asal Inggris, Muse, telah merilis album bertajuk Will of The People pada Agustus 2022 lalu
Grup band rock asal Inggris, Muse, telah merilis album bertajuk Will of The People pada Agustus 2022 lalu /Instagram/@muse

WARTA PONTIANAK – Makna lagu "Hysteria" oleh Muse bisa ditafsirkan dalam beberapa cara, tergantung pada perspektif pendengar. Berikut beberapa interpretasi dari lagu hysteria.

  1. Keinginan yang Kuat

Lirik lagu seperti "It's bugging me," "Grating me," dan "Because I want it now" menunjukkan adanya keinginan yang kuat dan mendesak terhadap sesuatu yang tidak bisa didapatkan. Interpretasi ini bisa merujuk pada berbagai hal, seperti cinta yang bertepuk sebelah tangan, obsesi terhadap pencapaian tertentu, atau keinginan untuk perubahan drastis.

  1. Kegelisahan dan Frustasi

Lagu ini memiliki tempo yang cepat dan intens, menggambarkan suasana hati yang gelisah, frustrasi, dan tidak sabaran. Lirik seperti "Yeah I'm endlessly caving in" dan "And turning inside out" bisa diartikan sebagai perasaan tertekan dan tidak bisa mengendalikan diri.

  1. Keterikatan dan Ketergantungan

"Holding me," "Morphing me," dan "To be endlessly cold within" bisa bermakna adanya keterikatan atau ketergantungan yang tidak sehat terhadap sesuatu atau seseorang. Ini bisa berupa ketergantungan emosional, ketergantungan pada zat tertentu, atau keterikatan yang merugikan diri sendiri.

  1. Penolakan Realitas

Lirik seperti "And dreaming I'm alive" dan "But I'm not" bisa ditafsirkan sebagai penolakan kenyataan atau pelarian dari masalah. Bisa jadi sang karakter dalam lagu hidup dalam khayalan atau harapan yang tidak sesuai dengan realita.

Baca Juga: Makna Lagu Danger Line Milik Avenged Sevenfold, Tentang Kesiapan Prajurit di Medan Perang

  1. Kritik Sosial

Beberapa pendengar memaknai "Hysteria" sebagai kritik sosial terhadap masyarakat modern yang penuh dengan keinginan dan konsumerisme.

Keinginan untuk "memiliki semuanya sekarang" dan ketidaksabaran yang digambarkan dalam lagu bisa dilihat sebagai kritik terhadap budaya instan dan obsesi dengan kepemilikan. ***

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah