Perang Dunia 2: Tragedi Global dan Pergolakan Ulangan Ujian Kemanusiaan

- 16 Februari 2024, 00:00 WIB
ilustrasi perang dunia II
ilustrasi perang dunia II /@ww2_history39_45 @swedenww2/

Inggris, meski berhasil mundur dari Dunkirk, kian terisolasi. Hitler kemudian melanggar pakta non-agresi dengan Uni Soviet, membuka Front Timur yang menjadi medan perang terbesar dan terpanjang dalam sejarah, menelan jutaan korban jiwa di kedua pihak.

Baca Juga: 6 Januari, Peringatan Hari Anak Yatim Korban Perang Sedunia

Perang di Dua Benua, Korban Jiwa yang Mengguncang Dunia

Sementara Eropa dilalap api perang, Jepang melancarkan serangan kilat ke Pearl Harbor pada Desember 1941, menyeret Amerika Serikat ke dalam konflik.

Perang Pasifik pun berkobar, dengan pertempuran laut yang menentukan terjadi di Midway, di mana Sekutu meraih kemenangan penting. Di daratan Asia, Jepang berperang melawan China sejak 1937, sementara di koloni-koloni Eropa di Asia Tenggara, perlawanan rakyat mulai bergelora.

Kemenangan Sekutu dan Akhir yang Berlumuran Duka

Setelah pertempuran sengit di berbagai front, Sekutu berhasil memukul mundur kekuatan Axis. Invasi Normandia pada Juni 1944 membuka front kedua di Eropa Barat. Berlin diduduki Sekutu pada Mei 1945, dan Jerman menyerah tanpa syarat.

Di Pasifik, Amerika Serikat menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, memaksa Jepang menyerah pada Agustus 1945. Kemenangan Sekutu diraih dengan代价 yang sangat mahal. Jutaan jiwa melayang, kota-kota hancur, dan dunia terguncang oleh trauma dan duka.

Baca Juga: Perang AS Terus Dihujani Rudal oleh Houthi Yaman

Dunia Baru Pasca-Perang: Bayang-bayang Trauma dan Harapan Perdamaian

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: Rifqi Al Furqon


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah