Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina yang Dituduh Bunuh Pemukim Israel

7 Mei 2022, 22:45 WIB
Pesawat tempur Israel menargetkan rumah-rumah Palestina di Jalur Gaza barat. /Sumber: Iran Press/

WARTA PONTIANAK – Pasukan Israel pada Sabtu 7 Mei 2022, menghancurkan rumah seorang Palestina yang dituduh membunuh seorang pemukim Israel tahun lalu, sehingga memicu bentrokan.

Menurut sebuah pernyataan tentara Israel, bahan peledak digunakan untuk menghancurkan apartemen Omar Jaradat di desa Silat Al-Harithiya, dekat kota titik nyala Jenin di Tepi Barat.

Dikatakan, warga Palestina bentrok dengan pasukan Israel, dengan melemparkan batu dan bom api, yang ditanggapi tentara dengan tembakan semi-otomatis.

Menurut seorang fotografer AFP di tempat kejadian, dua warga Palestina terluka.

Bentrokan itu menambah ketegangan di Israel dan Tepi Barat, saat perburuan besar-besaran berlanjut terhadap sepasang warga Palestina yang diduga membunuh tiga warga Israel dalam serangan kapak pada Kamis malam di dekat Tel Aviv.

Selama sebulan terakhir, polisi dan warga Palestina juga bentrok di kompleks masjid Al-Aqsa di Kota Tua yang dicaplok Israel di Yerusalem.

Baca Juga: Ameika Serikat Tentang Perluasan Permukiman Israel di Tepi Barat

Bahan peledak membuat lubang di dinding eksterior apartemen Jaradat dan meledakkan dinding interior, serta meninggalkan lantai yang dipenuhi puing-puing abu-abu.

Israel menuduh Jaradat dan dua anggota keluarganya membunuh siswa agama Yehuda Dimentman, 25, pada 16 Desember 2021.

Orang-orang bersenjata menyemprot sebuah mobil dengan peluru saat melaju keluar dari pos pemukiman kucing liar Homesh. Dua orang lainnya terluka dalam serangan itu.

Pasukan keamanan sebelumnya telah menghancurkan tiga rumah anggota keluarga Jaradat lainnya di Silat Al-Harithiya.

Operasi pada bulan Februari dan Maret juga menyebabkan bentrokan, di mana tentara menembak mati seorang remaja Palestina.

Baca Juga: 16 Warga Palestina Terluka Saat Polisi Israel Bubarkan Aksi Protes di Masjid Al-Aqsa Yerusalem Timur

Israel secara teratur menghancurkan rumah-rumah individu yang disalahkan atas serangan terhadap orang Israel.

Praktik tersebut telah dikutuk oleh para kritikus sebagai bentuk hukuman kolektif. Israel menegaskan pihaknya menghalangi serangan.

Sekitar 475.000 pemukim Yahudi tinggal di Tepi Barat dalam komunitas yang secara luas dianggap ilegal menurut hukum internasional, bersama sekitar 2,9 juta orang Palestina,

Serangkaian serangan anti-Israel sejak 22 Maret telah menewaskan 18 orang, termasuk seorang perwira polisi Arab-Israel dan dua warga Ukraina.

Baca Juga: Polisi dan Pasukan Keamanan Israel Intai Umat Muslim yang Hendak ke Masjid Al Aqsa

Dua dari serangan mematikan itu dilakukan di daerah Tel Aviv oleh warga Palestina.

Sebanyak 27 warga Palestina dan tiga warga Arab Israel tewas dalam periode yang sama, di antaranya pelaku serangan dan mereka yang tewas oleh pasukan keamanan Israel dalam operasi Tepi Barat. ***

 

Editor: Yuniardi

Sumber: Arab News

Tags

Terkini

Terpopuler