14 Orang Tewas Dalam Serangan Israel ke Palestina, Belum Termasuk wartawan Shireen Abu Akleh yang Tertembak

11 Mei 2022, 21:05 WIB
Ilustrasi. Jurnalis Palestina dikabarkan tewas diduga diserang tentara Israel. /Pixabay/hosny salah/

WARTA PONTIANAK – Tentara Israel sedang melakukan operasi militer di kamp Jenin di Tepi Barat utara yang diduduki.

Operasi hari Sabtu, yang menewaskan tiga warga Israel dan melukai lebih dari 10, terjadi sehari setelah Israel mengumumkan bahwa mereka telah membunuh Ra'ad Fathi Hazem (28), pelaku serangan Tel Aviv di lingkungan Tel Aviv.

Setelah serangan di Tel Aviv, Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett telah memberi pasukan keamanan "kebebasan mutlak untuk bergerak" guna menghadapi gelombang baru "terorisme" sejak 22 Maret.

Dan 14 orang tewas dalam serangan di Israel sejak 22 Maret, beberapa di antaranya dilakukan oleh orang-orang yang terkait dengan ISIS.

Selama periode yang sama, setidaknya 10 warga Palestina tewas, termasuk seorang teroris wanita.

Namun Israel kembali melakukan serangan pendudukan di Palestina.

Baca Juga: Dampak Tewasnya Shireen Abu Akleh Ketika Bertugas Meliput, Israel Dapat Kecaman

Serangan kali ini terbilang mematikan, di mana pasukan Israel diduga membunuh seorang wartawan wanita senior dengan tembakan terukur.

Wartawan asal Palestina yang bertugas di media Al Jazeera, Shireen Abu Akleh ditembak mati oleh tentara Israel pada Rabu, 11 Mei 2022 pagi, ketika dia sedang meliput bentrokan di sektor Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Kementerian Kesehatan Palestina mengumumkan bahwa wartawan senior itu ditembak mati oleh tentara Israel selama bentrokan di Jenin, kubu faksi bersenjata Palestina di Tepi Barat yang diduduki utara.

Ia juga melaporkan bahwa wartawan Ali Al-Samudi terluka selama pasukan Israel menyerbu kota Jenin dan kampnya.

Baca Juga: Perangi Terorisme, Israel akan Bentuk Garda Nasional yang Beranggotakan Tentara dan Polisi

Berbagai pihak mengecam Israel pascakematian Shireen Abu Akleh, wartawan perempuan senior AL Jazeera yang tewas ketika sedang melakukan peliputan berita penyerangan Israel di Kota Jenin, Tepi Barat.

Merasa dituding telah melakukan penembakan terhadap Shireen Abu Akleh, Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett buka suara.

Naftali Bennett membantah jika pasukannya telah menembak mati seorang wartawan asal Palestina, Shireen Abu Akleh.

Sementara Presiden Palestina, Mahmoud Abbas saat mendengar kabar kematian Shireen Abu Aklek menyebutkan, jika kematian wanita berusia 51 tahun tersebut sebagai kejahatan yang buruk.

Baca Juga: Israel Tangkap 2 Tersangka Dalam Serangan Mematikan di Elad

Akan tetapi, Naftali Bennett membantah klaim tersebut dan menyatakan bahwa Mahmoud Abbas melemparkan kesalahannya kepada Israel.

Naftali Bennett yakin, kemungkinan Shireen Abu Aklek tewas tertembak oleh tembakan warga Palestina.

"Menurut informasi yang kami kumpulkan, tampaknya orang-orang Palestina bersenjata yang bertanggung jawab atas kematian wartawan Al Jazeera itu," kata Naftali Bennett.

Shireen Abu Akleh merupakan seorang wartawan perempuan senior yang sangat dihormati. Shireen Abu Akleh telah menghabiskan karir selama lebih dari dua dekade untuk Al Jazeera, sejak awal Intifada Palestina kedua pada tahun 2000.

Baca Juga: Amerika Serikat Menentang Perluasan Permukiman Israel di Tepi Barat

Disclaimer : Sebelumnya artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Jurnalis Wanita Palestina Ditembak Mati Tentara Israel Saat Liputan di Tepi Barat”. *** (Pikiran-Rakyat.com/ Rizki Laelani)

 

Editor: Yuniardi

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler