Presiden Turki Larang Pejabatnya Tak Hadiri Forum Ekonomi Dunia, Ini Alasannya

16 Januari 2024, 14:16 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. / ANTARA/Anadolu Agency/am./

WARTA PONTIANAK - Secara tegas Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan memerintahkan para pejabat negaranya untuk tidak menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos dengan alasan sikap WEF terhadap perang Israel di Gaza.

Awalnya Menteri Keuangan dan Perdagangan Turki, Mehmet Simsek, dijadwalkan akan menghadiri pertemuan tersebut namun kehadirannya dibatalkan Presiden Erdogan.

 

 

Kantor Erdogan dan Simsek menolak untuk memberikan komentar. Sementara Forum Ekonomi Dunia juga tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar terkait hal ini.

Baca Juga: Usai Selebrasi Menjijikkan, Pesepakbola Israel Sagiv Jehezkel Ditangkap Aparat Turki

Pada 14 Oktober, beberapa hari setelah dilancarkannya Operasi Taufan Al-Aqsha, Forum Ekonomi Dunia mengecam Gerakan Perlawanan Islam Hamas dan menyebutnya sebagai teroris.

“Kami mengutuk keras serangan teroris Hamas terhadap Israel dan menekankan perlunya pembebasan sandera, serta menekankan pentingnya melindungi penduduk sipil di Gaza dan menjaga mereka yang paling rentan,” kata pernyataan resmi WEF.

Turki Gugat Netanyahu ke ICC
Pengacara Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) mengatakan pada 14 November 2023, bahwa Turki telah mengajukan gugatan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas tuduhan melakukan genosida terhadap Palestina.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkonfirmasi kepada wartawan pada tanggal 4 November bahwa Turki tidak lagi menganggap PM Israel Benjamin Netanyahu sebagai “teman bicara”, tetapi kepala Organisasi Intelijen Nasional Turki, Ibrahim Kalin, tetap melakukan kontak dengan “Israel”.

Erdogan juga menyatakan bahwa kesepakatan apapun antara Turki dan Amerika Serikat mengenai Jalur Gaza tidak mungkin terjadi jika Washington menganggapnya sebagai bagian dari “wilayah Israel”.

Baca Juga: Presenter Berita Turki Dipecat usai Live, Penyebabnya Gelas Starbuck

Dia menekankan bahwa Gaza adalah milik rakyat Palestina, dan AS harus mengakui hal ini agar kesepakatan apa pun dapat dilakukan.*

Editor: Faisal Rizal

Tags

Terkini

Terpopuler