Usai Membunuh, Seorang Guru Makan Jasad Korbannya dan Hanya Sisakan Tulang Belulang Saja

- 23 November 2020, 16:36 WIB
lustrasi pembunuhan
lustrasi pembunuhan / /Pixabay/PublicDomainPictures//

WARTA PPONTIANAK - Seorang guru di Jerman dikabarkan membunuh pria yang ia kenal melalui situs kencan. Tak hanya membunuh, guru ini juga memakan daging pria yang dibunuhnya dan hanya menyisakan tulang belulalng saja. 

Guru yang diketahui bernama Stefan R (41) ini ditangkap pada Kamis 19 November 2020 setelah ditemukannya tulang manusia di sebuah taman.

Setelah potongan tulang kaki ditemukan pada 8 November, polisi lantas menyuruh dua anjing pelacak secara mandiri mengikuti jejak di berbagai titik di kota.

Kedua anjing itu membawa para penyelidik ke flat Stefan R, di mana para detektif dilaporkan menemukan gergaji tulang dengan darah manusia di atasnya serta persediaan bahan kimia dan pendingin kosong.

Baca Juga: Buron 20 Hari, Dua Bersaudara Pelaku Pembunuhan Sadis di Palembang Akhirnya Ditangkap

Tersangka mengatakan kepada polisi bahwa dia ingin menggunakan bahan kimia tersebut untuk membuat sabun, tetapi polisi sedang menyelidiki apakah bahan kimia tersebut dapat digunakan untuk menghancurkan tubuh manusia atau tidak.

 

Jejak darah korban juga ditemukan di apartemen setelah tes forensik, menurut Berliner Morgenpost, yang mengarah pada penangkapan Stefan R.

Penyidik ​​dikatakan telah memperoleh pesan antara tersangka pembunuh dan korban di situs kencan gay, membuat polisi percaya bahwa mereka setuju untuk bertemu.

Detektif juga menemukan bukti dari sejarah pencarian di internet Stefan R yang menunjukkan bahwa dia tertarik pada kanibalisme.

Di satu forum, dia bahkan menjawab pertanyaan orang lain tentang apakah mungkin untuk selamat dari amputasi alat kelamin?

Baca Juga: Temuan Tulang Belulang di Hutan Bayas KKU Terungkap, Pelaku Pembunuhan Teman Dekat Korban

Lalu dijawab oleh stefan 'menurut pengalaman saya' beberapa orang menginginkannya untuk merasa seperti wanita atau untuk menikmati kesenangan masokis di dalamnya.

Seorang juru bicara di kantor kejaksaan, Martin Steltner mengatakan jika tersangka memiliki ketertarikan terhadap kanibalisme.

Selain itu, tulang tanpa daging yang ditemukan oleh pejalan kaki di taman menimbulkan kecurigaan bahwa daging tersebut telah dihilangkan secara artifisial.

 

"Karena tulang yang sama sekali tidak berdaging, dan bukti lainnya, kami sangat curiga bahwa Stefan T adalah korban kanibal," kata juru bicara polisi.

Jaksa penuntut mengatakan tidak jelas apakah korban juga memiliki kepentingan kanibalisme.

Baca Juga: Motif Pembunuhan Wanita yang Dibuang ke Sumur di Bogor Terkuak

Polisi mengumumkan kemarin bahwa pencarian Trogisch yang hilang sekarang menjadi investigasi pembunuhan, setelah tes menunjukkan bahwa tulang itu miliknya.

Stefan R, seorang guru matematika dan kimia di sekolah menengah, ditangkap di rumahnya pada hari Rabu dan dibawa ke hadapan hakim.

Jaksa penuntut kemudian mengumumkan bahwa dia telah ditahan di tahanan investigasi karena dicurigai melakukan 'pembunuhan seksual dengan motif dasar'.

Trogisch, seorang mekanik listrik, belum memberi tahu teman-teman sekamarnya ke mana dia akan pergi ketika dia meninggalkan flatnya di Berlin Timur pada 5 September.

Namun, pihak berwenang sebelumnya menyatakan bahwa dia diketahui menggunakan aplikasi kencan untuk bertemu pasangan pria dan wanita.

Baca Juga: Keluarga Korban Pembunuhan Minta Pelaku Dihukum Berat

Kasus tersebut telah memicu perbandingan dengan pembunuhan kanibal awal tahun 2000-an yang terkenal di mana pembunuhnya mengatakan bahwa korbannya adalah peserta yang bersedia.

Armin Meiwes menjalani hukuman seumur hidup atas pembunuhan Bernd Juergen Brandes tahun 2001, yang dia klaim menjawab panggilan online-nya mencari seorang pemuda untuk 'pembantaian dan konsumsi'. *

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Zona Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah