Laboratorium Swasta di Pakistan Segera Terima Vaksin dari Rusia, Sputnik V

- 14 Februari 2021, 20:05 WIB
Ternyata Vaksin Corona Sputnik V Miliki Efektifitas Hingga 91,6 Persen, Dapat Disimpan di Suhu Lemari Es Normal.
Ternyata Vaksin Corona Sputnik V Miliki Efektifitas Hingga 91,6 Persen, Dapat Disimpan di Suhu Lemari Es Normal. /NDTV.com/

WARTA PONTIANAK - Sebuah laboratorium swasta di Pakistan akan segera menerima dosis vaksin COVID-19 asal Rusia, Sputnik V, untuk penjualan komersial menjadi proses yang pertama dalam skema tersebut, menurut keterangan pihak perusahaan pada Minggu, 14 Februari 2021.

"Kami diinformasikan bahwa pengiriman vaksin yang pertama direncanakan pada pekan depan," kata Direktur Chughtai Lab, Omar Chughtai, dilansir dari Antara.

Ia menambahkan perusahaannya akan menerima beberapa ribu dosis Sputnik V, dengan jadwal pengiriman adalah setiap empat-lima hari.

Baca Juga: Mulai Vaksinasi Massal, Otoritas Moskow Salurkan Sputnik V ke 70 Klinik

Kendati terdapat perhatian mengenai prinsip keadilan dan harga yang lebih tinggi, Pemerintah Pakistan pekan ini telah menyetujui impor dan penjualan vaksin secara komersial tanpa patokan harga tertinggi.

Kebijakan Pakistan itu terbalik dengan kebanyakan negara di dunia, yang mengimpor dan menjalankan program vaksinasi melalui kanal pemerintah, serta mendapatkan sejumlah kritik.

Mantan menteri kesehatan Zafar Mirza memuji upaya pemerintah dalam mengupayakan pengadaan dan pendistribusian vaksin secara gratis.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Sputnik V Buatan Rusia Efektif 92 Persen

Namun, ia menyebut keputusan pemerintah untuk tak menentukan patokan harga "akan memperdalam ketidakadilan di masyarakat pada masa perlunya cakupan yang luas."
 
Pemerintah sendiri telah meluncurkan program vaksinasi pada bulan ini dengan 500.000 dosis vaksin Sinopharm yang disumbang oleh China --sekutu lama negara itu. Namun di luar itu, pemerintah belum mencapai kesepakatan apa pun dengan produsen-produsen vaksin.

Sputnik V menjadi satu dari empat vaksin COVID-19 yang mendapat izin penggunaan darurat di Pakistan, selain vaksin hasil pengembangan perusahaan China, yaitu Sinopharm dan  CanSinoBio, serta perusahaan AstraZeneca asal Inggris.

Baca Juga: Akhirnya Jepang Restui Penggunaan Vaksin Covid-19 dari Pfizer Untuk Warganya

Chughtai Lab berencana pula untuk mengimpor vaksin lainnya, namun Sputnik V yang tersedia paling pertama, kata pihak perusahaan.

Chughtai menolak menjabarkan biaya impor maupun harganya, namun ia mengatakan bahwa harga jual vaksin "tampaknya akan meningkat" dibandingkan dengan laporan mengenai Sputnik secara global.

Pengembang vaksin Sputnik V sebelumnya menyebut bahwa vaksin yang harus disuntikkan sejumlah dua dosis itu dijual dengan harga 10 dolar AS (sekitar Rp140.000) per dosis.

Baca Juga: Pemerintah Venezuela dan Opisisi Negara Itu Bertemu Bahas Pembelian Vaksin Covax

"Secara internasional, terdapat permintaan yang sangat tinggi, dan saya tidak akan kaget jika rentang harganya lebih tinggi pada saat ini," kata Chughtai. Ia  menambahkan bahwa harga akan turun dalam tiga-empat bulan seiring dengan ketersediaan lebih banyak vaksin.

Chughtai menyebut pihaknya menantikan dekret resmi pemerintah dalam dua hari mendatang, yang akan merinci aturan vaksinasi oleh sektor swasta, termasuk mengenai pendaftaran penerima vaksin.***

 

Editor: M. Reinardo Sinaga

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x