WARTA PONTIANAK – Menurut sejumlah peneliti, masih ada harapan bahwa vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca dan Oxford akan dapat mencegah sakit parah akibat infeksi virus corona varian Afrika Selatan,
Hal ini diungkapkan Shabir Madhi, profesor yang menemukan bahwa vaksin AstraZeneca berdampak terbatas pada penyakit ringan COVID-19.
Baca Juga: Puluhan Juta Vaksin dari AstraZeneca Akan Diterima Indonesia Beberapa Bulan Lagi
Afrika Selatan pada Minggu 7 Februari 2021, dilansir dari Antara, mengatakan akan menunda penggunaan vaksin AstraZeneca dalam program imunisasinya, setelah data menunjukkan bahwa vaksin itu memberikan perlindungan minimal terhadap infeksi ringan hingga sedang yang disebabkan oleh varian virus corona yang dominan di negara itu.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Untuk Lansia Dimulai Besok Jam 9 Pagi
Shabir Madhi, yang memimpin penelitian di Afrika Selatan, mengatakan saat meneliti apakah vaksin AstraZeneca bisa mencegah kondisi sakit parah COVID-19, vaksin itu dapat dibandingkan dengan yang dibuat oleh Johnson & Johnson yang terbukti efektif.
Baca Juga: Vaksin Untuk Lansia, Wapres Ma’ruf Amin Tunggu Rekomendasi Tim Dokter Kepresidenan
"Masih ada harapan bahwa vaksin AstraZeneca dapat bekerja sebaik vaksin Johnson & Johnson dalam demografi kelompok usia berbeda yang saya teliti yang mengalami penyakit parah," kata Madhi kepada radio BBC.***