Perlakuan Genosida China Terhadap Muslim Uighur Bikin 'Geram' Parlemen Belanda

- 26 Februari 2021, 10:19 WIB
ILustrasi Free Muslim Uighur. Foto: Ig @freemuslim_uighur
ILustrasi Free Muslim Uighur. Foto: Ig @freemuslim_uighur /

Mosi Belanda mengatakan bahwa tindakan pemerintah China seperti "tindakan yang dimaksudkan untuk mencegah kelahiran" dan "memiliki kamp hukuman" berada di bawah Resolusi PBB 260, umumnya dikenal sebagai konvensi genosida.

Partai VVD konservatif Perdana Menteri Mark Rutte menentang resolusi tersebut.

“PERHATIAN BESAR”

Menteri Luar Negeri Stef Blok mengatakan pemerintah tidak mau menggunakan istilah genosida, karena situasinya belum diumumkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa atau pengadilan internasional.

"Situasi Uighur sangat memprihatinkan", Blok mengatakan kepada wartawan setelah mosi itu disahkan, menambahkan bahwa Belanda berharap untuk bekerja sama dengan negara lain mengenai masalah tersebut.

Baca Juga: Paus Fransiskus Singgung Soal Muslim Uighur di Buku Terbarunya

Penulis mosi tersebut, anggota parlemen Sjoerd Sjoerdsma dari kiri-tengah Partai D-66, telah secara terpisah mengusulkan untuk melobi Komite Olimpiade Internasional untuk memindahkan Olimpiade Musim Dingin 2022 dari Beijing.

“Mengakui kekejaman yang terjadi terhadap Uighur di China apa adanya, yaitu genosida, mencegah dunia untuk melihat ke arah lain dan memaksa kami untuk bertindak,” katanya kepada Reuters dalam tanggapan email atas pertanyaan.

Dalam pernyataan di situs webnya, Kedutaan Besar China di Den Haag mengatakan populasi Uighur di Xinjiang telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir, menikmati standar hidup yang lebih tinggi, dan harapan hidup yang lebih lama.

“Bagaimana Anda bisa menyebut ini sebagai genosida?” itu berkata. "Masalah terkait Xingjiang tidak pernah tentang hak asasi manusia, etnis atau agama, tetapi tentang memerangi terorisme kekerasan dan suksesi."

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah