Junta Myanmar Blokir Internet, Jumlah Korban Tewas Mencapai 550 Orang

- 3 April 2021, 14:11 WIB
Ilustrasi: Junta Myanmar Blokir Internet
Ilustrasi: Junta Myanmar Blokir Internet /Arthur Bowers /Pixabay

WARTA PONTIANAK – Upaya militer Myanmar untuk mengakhiri perbedaan pendapat beralih ke dunia maya dengan pemblokiran internet di Myanmar.

Dikabarkan, Junta Myanmar membuat surat perintah penangkapan bagi para kritikus online, karena demonstrasi besar dalam menghadapi penindasan tanpa henti oleh pasukan militer Myanmar.

Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) mengatakan pada hari Sabtu, 3 April 2021 bahwa pasukan militer Myanmar telah menewaskan 550 orang.

Dikutip Warta Pontianak dari Reuters, diantara yang tewas tedapat 46 orang di antaranya adalah anak-anak, korban terus berjatuhan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh Aung San Suu Kyi pada 1 Februari 2021.

Terlepas dari penindasan, penentang kudeta dilakukan setiap hari oleh pengunjuk rasa di kota-kota besar dan kecil di seluruh negeri.

Baca Juga: 3000 Warga Myanmar Kabur ke Perbatasan, Perdana Menteri Thailand : Kami Siap Melindungi!

Para pengunjuk rasa yang tidak setuju dengan tindakan Junta Myanmar sering mengadakan yang mereka sebut ‘Demonstrasi Gerilya’.

Orang-orang juga berkumpul di malam hari untuk menyalakan lilin, namun demonstrasi besar yang menarik puluhan ribu orang terjadi pada hari-hari awal pembangkangan militer Myanmar.

Dikabarkan, pihak berwenang telah menutup akses internet di Myanmar dalam upaya untuk membungkam oposisi, mereka juga memerintahkan penyedia internet mulai Jumat, 2 April 2021 untuk memotong broadband nirkabel, yang merampas sebagian besar akses pelanggan di Myanmar.

Halaman:

Editor: Yuniardi

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x