Dubes Inggris sebut Pasukan Myanmar Telah Permalukan Diri Sendiri

- 28 Maret 2021, 09:55 WIB
 Para pengunjuk rasa berlindung selama bentrokan dengan pasukan keamanan di Monywa, Myanmar 21 Maret 2021. /Reuters
Para pengunjuk rasa berlindung selama bentrokan dengan pasukan keamanan di Monywa, Myanmar 21 Maret 2021. /Reuters /

WARTA PONTIANAK - Pasukan militer Myanmar dikabarkan telah menewaskan 114 orang, termasuk beberapa anak saat melakukan unjuk rasa pro-demokrasi pada Sabtu, 27 Maret 2021. Dan merupakan hari paling berdarah sejak kudeta militer dimulai pada bulan lalu.

Baca Juga: Film Dokumenter 'Seaspiracy' Ceritakan Tentang Ekosistem Laut yang Dirusak oleh Industri Perikanan

Pembunuhan yang terjadi pada Hari Angkatan Bersenjata, menuai kecaman keras dari negara-negara Barat.

Duta Besar Inggris dan Chugg mengatakan pasukan keamanan Myanmar telah ‘mempermalukan diri mereka sendiri’ dan utusan Amerika Serikat menyebut kekerasan yang dilakukan pasukan militer Myanmar itu sangat mengerikan.

Dilansir dari Reuters, Jet militer Myanmar juga melancarkan serangan udara di sebuah desa di wilayah yang dikuasai oleh kelompok bersenjata dari etnis minoritas Karen dan sedikitnya dua orang tewas.

Sebelumnya, Serikat Nasional Karen mengatakan telah menyerbu sebuah pos militer dekat perbatasan Thailand, aksi tersebut menewaskan 10 orang, termasuk seorang letnan kolonel dan mereka kehilangan salah satu pejuangnya sendiri karena ketegangan yang terjadi dengan militer Myanmar meningkat setelah bertahun-tahun relatif damai.

Baca Juga: Indonesia dan Singapura Desak KTT ASEAN, Retno Marsudi : Kami Prihatin dengan Situasi Myanmar

Jenderal Senior Min Aung Hlaing, pemimpin junta, mengatakan dalam parade untuk memperingati Hari Angkatan Bersenjata bahwa militer akan melindungi rakyat dan memperjuangkan demokrasi.

Demonstran muncul pada hari Sabtu, 27 Maret 2021 di Yangon, Mandalay, dan kota-kota lain, seperti yang telah mereka lakukan hampir setiap hari sejak kudeta 1 Februari yang menggulingkan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x