Bentrokan Israel dan Palestina Kembali Terjadi di Perbatasan Yerusalem Sejak Awal Ramadan

- 25 April 2021, 14:45 WIB
Ilustrasi bentrokan
Ilustrasi bentrokan /LT Chan/Pexels/

WARTA PONTIANAK - Polisi Israel dan Palestina bentrok di luar tembok perbatasan kota Yerusalem pada Minggu, 25 April 2021 malam.

Ketegangan semakin berkobar selama liburan Muslim di bulan Ramadan, dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta ketenangan.

Ratusan petugas polisi dengan perlengkapan anti huru hara dikerahkan di sekitar Kota Yerusalem setelah bentrokan terjadi di Jalur Gaza dan menduduki Tepi Barat.

Dikutip dari Reuters, beberapa warga Palestina melemparkan batu dan botol ketika polisi yang menunggang kuda membubarkan kerumunan, meskipun kekerasan tampak kurang intens dibandingkan malam-malam sebelumnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di India Kian Melonjak, RS di Delhi Tolak Pasien Baru

Protes menyebar ke beberapa kota di Tepi Barat dan di sepanjang perbatasan Israel-Gaza. Militer Israel mengatakan mereka membubarkan ratusan warga Palestina, beberapa warga Palestina melemparkan batu dan membakar ban.

Bentrokan dan insiden kekerasan telah terjadi hampir setiap malam di Yerusalem, yang merupakan kota suci bagi umat Islam, Kristen, dan Yahudi.

Bentrokan berpusat di Gerbang Damaskus di tembok Kota Tua Yerusalem dan bentrokan tersebut telah berkobar dalam beberapa hari terakhir.

Diketahui, ribuan orang keluar dari gerbang bersejarah setelah meninggalkan Masjid Al-Aqsa di dekatnya setelah selesai sholat tarawih.

Warga Palestina mengatakan, polisi telah berusaha mencegah mereka mengadakan pertemuan malam Ramadan yang biasa mereka lakukan di luar gerbang, dimana penghalang logam telah dipasang di alun-alun bergaya amfiteater.

Baca Juga: 27 Orang Meninggal saat RS Yang Merawat Pasien Covid-19 di Irak Terbakar

Warga Israel telah dibuat marah oleh video di media sosial yang menunjukkan orang-orang Palestina menyerang orang-orang Yahudi di kota itu.

"Polisi yang menyebabkan masalah. Orang-orang ingin duduk di sini di Gerbang Damaskus pada bulan Ramadhan," kata seorang remaja bernama Fares (22) seorang warga Palestina dari Yerusalem Timur di luar Gerbang Damaskus.

"Semua tempat ditutup karena virus corona, semua orang di rumah. Gerbang Damaskus sangat penting bagi warga Palestina, atas nama dan jalan menuju tempat-tempat suci kami,” pungkas Fares.

Kekerasan meluas ke Gaza antara Jumat dan Sabtu, ketika militan Palestina menembakkan 36 roket ke Israel setelah penguasa Gaza, Hamas, dan kelompok bersenjata lainnya mengeluarkan seruan bersama untuk perlawanan Palestina di Yerusalem.

Israel kemudian membalas dengan menyerang Palestina dengan serangan udara. Tidak ada korban yang dilaporkan di kedua sisi perbatasan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak di India, Pemerintah Indonesia Larang Masuk WNA yang Punya Riwayat ke Hindustan

Tembakan roket militan berlanjut pada Sabtu, 24 April 2021 setelah malam tiba. Netanyahu mengatakan dia telah menginstruksikan pasukan keamanan untuk mempersiapkan "skenario apapun" di Gaza.

"Kami menjaga kebebasan beribadah bagi semua warga dan semua pengunjung ke Yerusalem seperti yang kami lakukan setiap tahun, saya menyerukan ketenangan di semua sisi," katanya dalam sebuah pernyataan pada Sabtu malam waktu setempat.

Yerusalem adalah inti dari konflik Israel-Palestina. Israel mengklaim seluruh kota, termasuk sektor timurnya yang direbut dalam perang tahun 1967, sebagai ibukotanya.

Palestina berusaha menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara Palestina di masa depan yang terletak di Tepi Barat dan Gaza.

Beberapa menit berjalan kaki dari Gerbang Damaskus, sekitar 150 aktivis perdamaian Israel menggelar demonstrasi.

"Kami ingin mengirim pesan kepada pemerintah Israel dan tetangga Palestina kami bahwa kami tidak akan tinggal diam di depan kekerasan dan hasutan serta rasisme. Kami akan membela hak setiap orang untuk hidup di Yerusalem dengan damai," kata Shaqued Morag, kepala grup Peace Now.***

Editor: Y. Dody Luber Anton


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah