Park Sang Hak Kirim Puluhan Balon Berisi Ribuan Selebaran Tentang Kediktatoran Kim Jong Un

- 20 Mei 2021, 15:22 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un /Youtube.com/ The Telegraph

“Tidak ada yang lebih kuat daripada warga Korea Utara yang hidup dalam kebebasan di Korea Selatan menjangkau warga Korea Utara yang hidup di bawah perbudakan rezim Kim,” ucap Suzanne Scholte dari Koalisi Kebebasan Korea Utara.

Yang lain berpendapat kesaksian seperti itu dan tindakan peluncur balon itu sendiri lebih fokus pada tujuan politik.

“Dengan menyebarkan selebaran dengan wartawan berkumpul di sekitarnya, mereka dapat mempromosikan citra sebagai pembela hak asasi manusia yang agresif bagi warga Korea Utara dan menerima dana untuk pekerjaan mereka,” pengacara hak asasi manusia Jeon Su-mi dari Masyarakat Konsiliasi dan Perdamaian, mengatakan kepada komisi tersebut.

Jeon juga menyarankan warga Korea Utara memiliki akses lain ke berita dari luar melalui kota-kota perbatasan, menyimpulkan, "mengirim selebaran tidak menurut saya sebagai alat yang efektif untuk mempromosikan hak asasi manusia di dalam Korea Utara".

Alih-alih mengambil hukum seperti Park Sang-hak, beberapa aktivis pembelot Korea Utara telah menggunakan strategi lain.

Huh Kwang-il datang ke Korea Selatan pada tahun 1995 setelah bekerja sebagai penebang pohon di Rusia, di mana dia belajar lebih banyak tentang Selatan dan dunia luar. Dia biasa mengirim CD dan USB ke Korea Utara, tetapi pada bulan Maret mulai siaran gelombang pendek.

Baca Juga: Israel Sebut Tidak Sengaja Tewaskan 42 Warga Palestina

"Tujuan kami adalah untuk membangunkan Korea Utara dan mempromosikan hak asasi mereka, sehingga pada akhirnya mereka dapat menegaskan bahwa mereka adalah penguasa kedaulatan mereka sendiri," kata Huh kepada Al Jazeera.

Huh juga mengkritik presiden Korea Selatan karena menerapkan undang-undang yang membatasi kebebasan berbicara dengan cara yang menurutnya lebih serius menghalangi hak asasi manusia orang lain dan "hak untuk tahu" orang Korea Utara.

“Dengan menindas Korea Utara, itu (pemerintah Korea Selatan) menjadi lebih seperti kediktatoran, dan akhirnya korbannya adalah warga Korea Utara,” katanya.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah