Kota Sidney dan Darwin di Australia Lockdown usai Serangan Varian Delta Covid-19

- 27 Juni 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi kota Sidney di Australia
Ilustrasi kota Sidney di Australia /Pixabay/

WARTA PONTIANAK - Sydney, kota terbesar di Australia, telah memulai penguncian (lockdown) dua minggu ketika sekelompok kasus varian Delta coronavirus yang sangat menular naik menjadi 110.

Baca Juga: Ratusan Orang di Indonesia Diserang Virus Corona Varian Delta, Ini Wilayah Sebarannya

Restoran, bar, dan kafe tutup pada hari Minggu karena perintah tinggal di rumah diperpanjang di seluruh Sydney, termasuk di daerah pesisir dan pegunungan di sekitar kota yang luas itu.

Pembatasan mengharuskan orang untuk tinggal di rumah setidaknya selama 14 hari, hanya keluar untuk membeli barang-barang penting, mendapatkan perawatan medis, berolahraga, pergi ke sekolah atau jika mereka tidak dapat bekerja dari rumah.

Pakar kesehatan telah menyarankan bahwa penguncian cepat Sydney yang lebih pendek yang telah terbukti efektif di kota-kota Australia lainnya dalam beberapa bulan terakhir tidak akan cukup untuk menahan klaster yang berkembang, kata Perdana Menteri negara bagian New South Wales Gladys Berejiklian dalam mengumumkan langkah-langkah tersebut.

“Mengingat betapa menularnya jenis virus ini, kami mengantisipasi bahwa dalam beberapa hari ke depan, jumlah kasus kemungkinan akan meningkat melampaui apa yang kita lihat hari ini,” kata Berejiklian dalam jumpa pers di Sydney, Minggu 27 Juni 2021.

Baca Juga: Labkesda Jabar dan ITB Temukan Varian COVID Delta di Depok-Karawang

Australia telah lebih berhasil dalam mengelola pandemi daripada banyak negara maju lainnya melalui penutupan perbatasan yang cepat, aturan jarak sosial dan kepatuhan yang tinggi, melaporkan lebih dari 30.450 kasus dan 910 kematian akibat COVID-19.

Tetapi negara itu telah menghadapi peningkatan jumlah wabah kecil dalam beberapa bulan terakhir.

Di Sydney, lebih dari 110 kasus COVID-19 telah dilaporkan sejak seorang pengemudi awak penerbangan internasional dinyatakan positif pada pertengahan Juni untuk varian Delta yang sangat menular, yang pertama kali muncul di India.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x