Taliban Desak Warga Afghanistan untuk Meninggalkan Bandara Kabul

- 19 Agustus 2021, 14:29 WIB
 Taliban pada hari Kamis mendesak kerumunan warga Afghanistan yang menunggu di luar bandara Kabul
Taliban pada hari Kamis mendesak kerumunan warga Afghanistan yang menunggu di luar bandara Kabul /REUTERS.

Demonstrasi di kota timur Jalalabad pada hari Rabu menandai tampilan besar pertama dari pembangkangan kolektif pengambilalihan Taliban.

Pada waktu normal, negara itu akan merayakan kemerdekaan Afghanistan 1919 dari kendali Inggris pada 19 Agustus, tetapi pemandangan di Jalalabad meningkatkan prospek bahwa orang dapat menggunakan kesempatan patriotik untuk memprotes.

Dua saksi dan seorang mantan pejabat polisi mengatakan kepada Reuters bahwa pejuang Taliban melepaskan tembakan ketika pengunjuk rasa di Jalalabad mencoba mengibarkan bendera nasional, menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari selusin.

Rekaman video yang diposting online dan ditayangkan oleh media menunjukkan ratusan orang di Jalalabad dengan tricolor hitam, merah dan hijau terbang dari atap dan dibawa oleh beberapa pengunjuk rasa. Media melaporkan bahwa mereka telah meruntuhkan bendera putih Taliban.

"Saya akan mengorbankan hidup saya untuk bendera ini. Ini bendera saya. Pemerintah saya akan segera kembali, insya Allah," kata seorang pengunjuk rasa berbalut tiga warna dalam laporan dari Sky News.

Baca Juga: Cari Solusi Perdamaian dengan Taliban, JK bertemu Menlu Afghanistan

Pusat oposisi terhadap Taliban adalah Lembah Panjshir, benteng etnis Tajik di timur laut Kabul.

Dalam sebuah opini untuk Washington Post, Amad Massoud, pemimpin Panjshiri dari Front Perlawanan Nasional Afghanistan menyerukan dukungan Barat untuk memerangi Taliban.

"Saya menulis dari Lembah Panjshir hari ini, siap mengikuti jejak ayah saya, dengan pejuang mujahidin yang siap sekali lagi menghadapi Taliban," tulis Massoud, putra Amhad Shah Massoud, seorang pemimpin gerilya veteran yang dibunuh oleh tersangka al Militan Qaeda atas nama Taliban pada tahun 2001.

Mantan pemimpin Afghanistan lainnya termasuk mantan presiden Hamid Karzai, telah mengadakan pembicaraan dengan Taliban saat mereka membentuk pemerintahan baru.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah