Network
Menurutya masyarakat tidak mampu mengatasi dan pulih dengan mudah. Kerugian dan kerusakan yang mereka derita sangat tinggi dan mereka bermigrasi karena telah mencapai tahap keputusasaan.
Baca Juga: Puluhan Anak Tewas akibat Demam Misterius di India, Berikut Gejalanya
Laporan penilaian perubahan iklim pertama India, yang diterbitkan pada tahun 2020, memproyeksikan bahwa suhu akan naik 4,4 derajat Celcius (40 derajat Fahrenheit) pada akhir abad ini dalam skenario bisnis seperti biasa.
Frekuensi gelombang panas akan meningkat hingga empat kali lipat, intensitas siklon akan meningkat dan permukaan laut akan naik 30 cm (12 inci) jika tidak diambil tindakan, kata laporan itu.
Para peneliti di IIED mewawancarai orang-orang dari negara bagian Uttar Pradesh, Madhya Pradesh dan Rajasthan, di mana migrasi musiman lazim terjadi.
Banyak yang meninggalkan rumah ketika hanya ada sedikit pekerjaan di pertanian atau perikanan untuk mencari pekerjaan di lokasi konstruksi atau di ladang kapas di Maharashtra, Gujarat dan New Delhi.
Lebih dari 70 persen rumah tangga dalam studi tersebut mengatakan kekeringan terjadi secara signifikan lebih sering dalam lima hingga 10 tahun terakhir, yang mengarah pada peningkatan apa yang disebut migrasi darurat ketika orang merasa tidak memiliki pilihan lain untuk bertahan hidup.
“Kita perlu merencanakan ratusan juta orang yang diperkirakan harus bermigrasi dalam beberapa dekade mendatang karena perubahan iklim,” kata Bharadwaj.
Program perlindungan sosial India tidak mempertimbangkan cuaca ekstrem dan tidak dirancang untuk membangun ketahanan iklim, kata IIED.
Skema jaminan pekerjaan pedesaan nasional yang menjanjikan 100 hari kerja per tahun untuk setiap rumah tangga tidak bertindak sebagai “jaring pengaman yang layak” karena keterlambatan pembayaran upah dan kurangnya transparansi, kata laporan itu.
