Tim Medis di AS Transplantasi Jantung Babi ke Manusia untuk Selamatkan Nyawa Pasien

- 11 Januari 2022, 10:05 WIB
Tim Medis di AS Transplantasi Jantung Babi ke Manusia untuk Selamatkan Nyawa Pasien
Tim Medis di AS Transplantasi Jantung Babi ke Manusia untuk Selamatkan Nyawa Pasien /Pixabay/

Beberapa minggu ke depan dianggap akan menjadi masa kritis karena Bennett akan menjalani masa pemulihan dari operasi jantung barunya.

AS memang telah mengalami kekurangan organ manusia untuk operasi transplantasi, hal ini mendorong para ilmuwan mencoba mencari cara untuk menggunakna organ hewan sebagai gantinya.

Tahun lalu, ada lebih dari 3.800 transplantasi jantung di AAS, ini adalah sebuah rekor, menurut United Network for Organ Sharing (Unos), yang mengawasi sistem transplantasi negara itu.

Baca Juga: Aturan Baru, Perempuan Dilarang Kunjungi Makam Nabi Muhammad

"Jika berhasil, akan ada pasokan organ-organ yang tak ada habisnya untuk pasien yang memerlukan," kata Dr Muhammad Mohiuddin, direktur ilmiah program transplantasi hewan ke manusia Universitas Maryland.

Tetapi upaya transplantasi sebelumnya - atau xenotranplantasi - telah gagal, terutama karena tubuh pasien dengan cepat menolak organ hewan tersebut. Khususnya, pada tahun 1984, Baby Fae, bayi yang sekarang, hidup 21 hari dengan jatung babon.

Ahli bedah Maryland mengatakan perbedaan kali ini dengan tahun 1984, adalah bahwa mereka telah menggunakan jantung babi yang telah menjalani modifikasi gen untuk menghilangkan gula dalam selnya yang berperan atas penolakan organ yang sangat cepat itu.

"Saya pikir Anda dapat menggolongkannya sebagai peristiwa yang menentukan," kata Dr. David Klassen, kepala petugas medis Unos, berkomentar tentang transplantasi di Maryland.

Namun, Klassen memperingatkan bahwa ini hanya langkah tenatif pertama untuk mengeksplorasi apakah kali ini, xenotranplantasi akhirnya akan berhasil.

Beberapa perusahaan biotek sedang mengembangkan organ babi untuk transplantasi ke manusia; yang digunakan untuk operasi di Marykland pada Jumat lalu berasal dari Revivicor, anak perusahaan United Therapeutics.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x