Airbus Batalkan Kontrak Rp86 Miliar dengan Qatar Airways karena Cat Pesawat

- 23 Januari 2022, 16:57 WIB
Pesawat Airbus
Pesawat Airbus /@loickplanespotter/

WARTA PONTIANAK - Airbus telah membatalkan kontrak setara Rp86 miliar dengan Qatar Airways untuk 50 jet penumpang A321neo barunya. Sehingga, keputusan itu meningkatkan perselisihan hukum antara kedua perusahaan atas cat pada A350 yang baru saja dikirim.

Qatar Airways menyebut keputusan Airbus yang diumumkan pada hari Jumat 21 Januari 2022 waktu setempat sebagai "masalah penyesalan dan frustrasi yang cukup besar".

Pada bulan Desember 2021, Airbus dibawa ke pengadilan oleh Qatar Airways di London, menyusul serangkaian dugaan masalah dengan pesawat Airbus A350.

Baca Juga: Truk Bermuatan Bahan Peledak Meledak di Ghana, 17 Orang Tewas dan Ratusan Bangunan Rusak

Maskapai ini mengeluhkan cat pada Airbus A350 yang baru saja dikirim retak dan terkelupas, sehingga memperlihatkan jalinan tembaga yang digunakan untuk melindungi pesawat dari sambaran petir.

Mereka meminta kompensasi lebih Rp8,5 miliar setelah mengandangkan pesawat yang terkena dampak, yakni 21 dari 53 unit jet A350-nya. Mereka juga mengklaim bahwa masalah cat adalah risiko keselamatan.

Kesepakatan itu dilaporkan bernilai Rp91 miliar ketika diselesaikan pada Desember 2017.

Qatar Airways menerbitkan sebuah video di media sosial pada hari Jumat 21 Januari 2022 waktu setempat tentang bagian luar jet A350 yang di-grounded yang menurut maskapai menggarisbawahi "masalah keamanan yang serius dan sah".

Baca Juga: Ingin Punya Anak, Tahanan di Palestina Nekat Selundupkan Spermanya ke dalam Kantong Keripik

Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa secara independen menilai masalah ini dan tidak menemukan masalah keamanan.

“Tidak ada dasar yang masuk akal atau rasional bagi regulator Qatar untuk menghentikan penerbangan A350 yang dioperasikan oleh Qatar Airways," kata Airbus dalam dokumen yang disiapkan untuk sidang pengadilan London.

Ia menuduh Qatar Airways menghasut larangan terbang karena kepentingan finansialnya sendiri untuk menjaga pesawat tetap di darat mengingat runtuhnya pandemi Covid-19 dalam permintaan perjalanan udara.

Qatar Airways menolak klaim tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat 21 Januari 2022 waktu setempat.

Baca Juga: Taiwan Berlakukan Bukti Vaksin untuk Warga yang Berkunjung ke Tempat Hiburan

"Cacat ini tidak dangkal dan salah satu cacat menyebabkan sistem proteksi petir pesawat terbuka dan rusak," katanya.

“Kami terus mendesak Airbus untuk melakukan analisis akar penyebab yang memuaskan mengenai penyebab cacat," sambungnya.

Investigasi oleh kantor berita Reuters menunjukkan setidaknya lima maskapai lain melaporkan cacat cat atau kulit A350 sejak 2016 lalu, jauh sebelum Qatar mengangkat kekhawatiran pada November 2020 ketika upaya untuk mengecat ulang sebuah jet dengan corak Piala Dunia menunjukkan sekitar 980 cacat.

Airbus mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mengubah desain jaring anti-petir untuk A350 masa depan, tetapi bersikeras ada perlindungan petir cadangan yang memadai. Dikatakan Qatar merusak protokol global dengan mencari pengaruh atas keselamatan.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah