Baca Juga: Negara Harus Bertindak Atas Ucapan Edy Mulyadi yang Diduga Hina Kalimantan
"Saat ini semua penerbangan komersial masih melayani penerbangan dari dan menuju Ukraina,” kata pejabat tersebut.
“Kami rasa para diplomat dan warga AS lebih baik memanfaatkan situasi ini agar tak terjadi situasi seperti di Afghanistan tahun lalu,” tambahnya, dikutip Pikiranrakyat-Bekasi.com dari ABC News pada Senin, 24 Januari 2022.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh AS tersebut telah membuat marah beberapa pejabat Ukraina.
Banyak dari pejabat Ukraina yang skeptis bahwa Rusia sedang benar-benar merencanakan serangan ke Ukraina.
Bahkan, para pejabat tersebut menilai bahwa pernyataan AS tersebut malah akan meningkatkan tekanan untuk Ukraina dan mengacaukan situasi negara di tengah ancaman Perang Dunia 3.
Untuk diketahui, konflik antara Ukraina dan Rusia mulai memanas sejak 2014 lalu saat Rusia merebut semenjanjung Krimea dan mendukung pasukan pemberontak pro-Rusia di timur Ukraina.
Ketegangan dua negara bekas Uni Soviet tersebut mulai bertambah sejak akhir 2021 lalu saat Presiden Rusia, Vladimir Putin mulai mengerahkan pasukanya secara besar-besaran di dekat perbatasan kedua negara.
Baca Juga: Diduga Hina Kalimantan, Budak Pontianak Minta Penegak Hukum Tangkap Edy Mulyadi
Hal tersebut sontak menimbulkan persepsi bahwa Rusia sedang menyiapkan serangan besar-besaran ke Ukraina dan Perang Dunia 3 telah di depan mata.