Network
WARTA PONTIANAK – Yordania melaporkan, sejak tahun 2000, Israel telah merusak tradisi beribadah di Masjid Al Aqsa yang sudah terbentuk selama berabad-abad. Apalagi, Israel secara bertahap mengubah berbagai peraturan di Masjid Al Aqsa selama 22 tahun terakhir.
Berangkat dari hal tersebut, Yordania mendesak Israel agar menghormati status quo Masjid Al Aqsa, serta mendesak Israel agar berhenti melakukan provokasi yang bisa memperbesar skala konflik.
Apalagi, Yordania telah memberi tahu Amerika Serikat (AS) bahwa mereka siap membahas masalah tersebut dengan Israel setelah bulan Ramadan 2022.
Dan pada pertemuan nanti, Yordania akan membahas langkah-langkah yang harus dilakukan Israel demi mengembalikan kondisi Masjid Al Aqsa seperti tahun 2000.
Israel sendiri membantah tuduhan Yordania dan negara-negara Arab. Mereka merasa tidak pernah mengubah status quo tempat-tempat suci di Kompleks Masjid Al Aqsa.
Baca Juga: Indonesia Kutuk Aksi Kekerasan Israel ke Warga Palestina di Masjid Al Aqsa
Namun Yordania tak menyerah. Mereka terus mendesak Washington serta pihak internasional lainnya untuk menuntut Israel menghormati situs bersejarah Al Aqsa.
Desakan itu berbuah hasil setelah Israel menerapkan larangan berkunjung bagi non-Muslim ke Masjid Al Aqsa hingga akhir Ramadhan 1443 H.
"(Ini adalah) langkah baik untuk menghormati status quo dan meredakan ketegangan serta memulihkan ketenangan," ujar Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi kepada Reuters.
"Upaya diplomatik terbaru kami adalah untuk menangani akar ketegangan dan memastikan bahwa masalah tidak meledak lagi," kata salah seorang pejabat Yordania dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Reuters pada Kamis, 28 April 2022.
Baca Juga: Cek Dulu! Benarkah Masjid Al-Aqsa Dibakar Tentara Yahudi, Faktanya Beberkan Ini
Bentrokan antara aparat Israel dan warga Palestina dalam 2 pekan terakhir telah memicu reaksi dunia internasional.
Disclaimer : Sebelumnya artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul “Yordania Berjuang Kembalikan Status Quo Masjid Al Aqsa yang Dirusak Israel Selama 22 Tahun”. *** (Pikiran-Rakyat.com/ Siti Aisah Nurhalida Musthafa)
