Georgia Osborne mengatakan, serangan NotPetya di tahun 2017 yang merupakan serangan cukup besar berdampak pada banyak industri di seluruh dunia, termasuk perusahaan angkutan barang internasional Maersk.
“Jadi saya pikir, ini berefek terhadap banyak industri, dan menyebabkan kerugian sekitar 10 miliar dolar AS. Jadi ini serangan cukup besar, dan akibatnya dirasakan di seluruh dunia," jelasnya.
Sekarang rangkaian serangan yang diduga serangan siber dari Rusia terus dilancarkan. Termasuk di antaranya spionase, pencurian data, hingga serangan digital terhadap infrastruktur, seperti misalnya pembangkit tenaga listrik. Komunikasi militer juga bisa jadi sasaran.
Ralf Wintergerst, CEO Giesecke+Devrient mengungkap, di setiap panser, di setiap pesawat terbang sudah ada komputer yang terhubung dengan jaringan. Jadi di dalam satu alat saja sudah ada teknologi siber dalam jumlah sangat besar.
Elon Musk ikut terlibat?
Ukraina juga melancarkan perlawanan terhadap Rusia lewat media sosial. Menteri Digital Ukraina Mykhailo Fedorov menggunakan Twitter untuk kampanye anti perangnya.
Baca Juga: Populasi Penduduk Menurun, China Beri Cuti Pernikahan 30 Hari untuk Tingkatkan Angka Kelahiran
Dari Elon Musk ia meminta akses satelit Starlink, untuk bisa mempertahankan jaringan internet, dan dia segera mendapatkannya.
Fedorov menyerukan berbagai perusahaan asing untuk memboikot Rusia. Sekarang sangat banyak perusahaan asing sudah meninggalkan Rusia, dan kerugian ekonomi yang ditimbulkannya sangat besar.