Sebagai tanggapan, gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS), sebuah organisasi pro-Palestina yang didirikan pada tahun 2005, mendesak masyarakat untuk memboikot McDonald’s pada bulan November, dengan alasan bahwa para pemilik waralaba “secara terang-terangan mendukung” militer Israel.
“Alih-alih menekan perusahaan induknya, McDonald’s Corporation, untuk mengakhiri perjanjian waralabanya yang memalukan di Israel, McDonald’s Malaysia dan pemiliknya yang berkebangsaan Arab Saudi justru berusaha keras membungkam suara-suara solidaritas damai terhadap perjuangan pembebasan Palestina di Malaysia,” ujar kelompok tersebut.
“Kita tidak bisa membiarkan hal ini berlalu. Mari kita tunjukkan kepada McDonald’s apa yang dapat dilakukan oleh boikot akar rumput.”
Baca Juga: 40 Situs Perusahaan Israel Diretas Kelompok Hacker Cyber Toufan
Pernyataan Kepala Eksekutif McDonald’s tersebut muncul setelah McDonald’s Malaysia memulai tindakan hukum terhadap sebuah cabang gerakan BDS awal pekan ini, dengan tuduhan penyebaran “pernyataan palsu dan memfitnah” yang berkaitan dengan Gaza, yang menurut perusahaan telah berdampak negatif terhadap bisnisnya.