Diboikot, CEO McDonald’s Akui Perusahaannya Mengalami Kerugian Besar

- 8 Januari 2024, 17:05 WIB
Ilustrasi McDonald's
Ilustrasi McDonald's /

WARTA PONTIANAK - McDonald’s mengaku bahwa bisnisnya mengalami kerugian besar akibat yang adanya seruan untuk memboikot jaringan restoran cepat saji tersebut.

Dampak negatif tersebut terlihat di pasar wilayah Timur Tengah dan beberapa wilayah di luar kawasan tersebut akibat kampanye boikot terhadap perusahaan dan produk yang mendukung penjajah Israel.

 

 

CEO McDonald’s, Chris Kempczinski dalam sebuah posting blog di LinkedIn yang diterbitkan kemarin menulis: “Beberapa pasar di Timur Tengah dan beberapa pasar di luar wilayah tersebut mengalami dampak bisnis yang berarti akibat perang dan informasi yang salah yang mempengaruhi merek-merek seperti McDonald’s.”

Baca Juga: Lucu, Sebanyak 29 Tentara Israel Tewas Ditembak Teman Sendiri saat Agresi Gaza

“Hal ini mengecewakan dan tidak berdasar. Di setiap negara tempat kami beroperasi, termasuk di negara-negara Muslim, McDonald’s dengan bangga diwakili oleh operator pemilik lokal.”

Ia menambahkan: “Hati kami tetap bersama masyarakat dan keluarga yang terkena dampak perang di Timur Tengah. Kami membenci kekerasan dalam bentuk apapun dan dengan tegas menentang ujaran kebencian, dan kami akan selalu dengan bangga membuka pintu bagi semua orang.”

Kecaman dan seruan boikot McDonald’s oleh masyarakat pendukung Palestina mulai terjadi sejak foto dan video gerai cabang “Israel” memberikan makanan gratis kepada para tentara Zionis yang bertempur dalam perang di Gaza.

Halaman:

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x