Network
WARTA PONTIANAK – Amerika Serikat dan Inggris melancarkan serangan udara terhadap Yaman, menargetkan fasilitas milik kelompok Houthi yang didukung Iran pada Kamis, 11 Januari 2024. Serangan itu menargetkan markas militer, fasilitas pelatihan, dan pabrik senjata Houthi.
Serangan itu diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan Houthi terhadap kapal-kapal tanker di Laut Merah.
Serangan Houthi itu menyebabkan kerusakan parah pada kapal-kapal tanker itu dan menyebabkan kekhawatiran akan keamanan jalur pelayaran di Laut Merah.
Dikutip dari thetimes, serangan udara itu menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan orang lainnya. Serangan itu juga menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur sipil.
Serangan itu disambut dengan kecaman dari berbagai pihak, termasuk PBB dan Liga Arab. PBB mendesak Amerika Serikat dan Inggris untuk menahan diri dari serangan lebih lanjut di Yaman.
Serangan itu juga meningkatkan ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran. Iran telah mendukung Houthi dalam perang mereka melawan pemerintah Yaman yang didukung Saudi.
Houthi yang didukung Iran mengecam serangan tersebut sebagai tindakan agresi dan memperingatkan akan pembalasan. Houthi juga menuduh AS dan Inggris bekerja sama dengan pemerintah Yaman yang didukung Saudi untuk melancarkan perang melawan rakyat Yaman.
Baca Juga: Milisi Houthi Ancam Terus Serang Semua Kapal Tujuan Pelabuhan Israel
Serangan tersebut adalah eskalasi terbaru dalam perang saudara Yaman yang telah berlangsung selama tujuh tahun.
