Network
WARTA PONTIANAK – Hari Perempuan Internasional (International Women's Day/IWD) dirayakan setiap tanggal 8 Maret untuk memperingati perjuangan perempuan dalam meraih kesetaraan gender di berbagai bidang.
Akar sejarahnya tertanam dalam gerakan buruh perempuan di Amerika Serikat pada awal abad ke-20.
Pada tahun 1908, 15.000 perempuan pekerja tekstil di New York City melakukan mogok kerja untuk memprotes upah rendah, jam kerja panjang, dan kondisi kerja yang buruk.
Aksi ini menjadi titik awal gerakan perempuan yang lebih luas dan mengantarkan pada penetapan Hari Perempuan Internasional pada tahun 1911.
Setiap tahun, IWD memiliki tema yang berbeda untuk menyoroti isu-isu perempuan yang sedang hangat.
Pada tahun 2024, temanya adalah "DigitALL: Kesetaraan Inovasi untuk Kesetaraan Gender", yang fokus pada peran perempuan dalam teknologi dan inovasi.
Perayaan IWD dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti
- Mengadakan seminar, workshop, dan diskusi tentang isu-isu perempuan.
- Mengadakan pameran dan pertunjukan seni yang mengangkat karya perempuan.
- Memberikan penghargaan kepada perempuan yang berjasa dalam berbagai bidang.
- Melakukan aksi solidaritas untuk mendukung perjuangan perempuan.
Baca Juga: BNPT: Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Jadi Sasaran Radikalisasi
Meskipun telah banyak kemajuan dalam mencapai kesetaraan gender, masih banyak tantangan yang dihadapi perempuan di seluruh dunia, seperti:
- Kesenjangan gender dalam hal pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.
- Kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan.
- Diskriminasi dan stereotip gender.
Melalui IWD, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesetaraan gender dan terus berjuang untuk mencapai dunia yang lebih adil dan setara bagi semua perempuan. ***
