Tindakan tersebut membuat Vietnam waspada dan mengirim lima kapal yang dioperasikan oleh badan penegakan hukum maritim Vietnam untuk memantau kedua kapal tersebut saat mendekati perairan negaranya.
Menjelang kunjungan Jepang ke Vietnam, PM Suga, yang menggantikan Shino Abe bulan lalu, menelepon PM Vietnam, Nguyen Xuan Phuc.
"Jepang akan bekerja dengan berbagai negara untuk mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Itulah ide yang kami miliki,” kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Kato Katsunobu yang mengungkapkan tentang panggilan telepon tersebut.
Sementara itu. Mori Takeo, Wakil Menteri Luar Negeri Jepang menambahkan kunjungan itu menggarisbawahi pentingnya perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Vietnam dan Tiongkok selama bertahun-tahun berselisih tentang perairan yang berpotensi kaya energi. Vietnam menyebut Laut China Selatan sebagai Laut Timur.
Dimulai sejak Juli 2020 lalu, kapal Vietnam menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk membayangi kapal pemantau Haiyang Dizhi 8 milik Tiongkok di perairan kaya sumber daya.***