Protes Kerja Sama dengan Israel, Sebanyak 28 Karyawan Google Dipecat

- 20 April 2024, 11:20 WIB
Ilustrasi kantor Google
Ilustrasi kantor Google // Antara/

WARTA PONTIANAK - Sebanyak 28 karyawan Google dipecat karena mereka terlibat dalam protes terhadap proyek Nimbus, kontrak layanan komputasi awan dengan pemerintah Israel dan melibatkan Amazon.

Karyawan di kedua perusahaan mengklaim perjanjian tersebut menghasilkan teknologi canggih yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI) untuk digunakan oleh pasukan keamanan ‘Israel’, sehingga berkontribusi terhadap pembunuhan warga Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

Baca Juga: Dominasi Mesin Pencari Google Ditantang Uji Coba Antimonopoli dalam Dekade Terakhir

Proyek Nimbus dikabarkan menyediakan layanan yang dapat diakses oleh Pasukan Pertahanan ‘Israel’.

Pemecatan tersebut, yang dikonfirmasi oleh Google , terjadi beberapa jam setelah sembilan karyawan ditangkap oleh polisi pada hari Selasa setelah melakukan aksi duduk di depan kantor Chief Executive Officer Google Cloud Thomas Kurian di Sunnyvale, California, serta kantor lainnya di New York. Kesembilan pekerja tersebut dipecat, bersama dengan 19 peserta protes lainnya.

Demonstrasi tersebut dipimpin oleh kelompok aktivis bernama ‘No Tech For Apartheid’ yang mendesak Google dan Amazon untuk membatalkan kontrak proyek Nimbus.

Baca Juga: Imbas Denda Rp2,5 Triliun, Google Banding ke Pengadilan India : Tuding CCI Salin Keputusan Komisi Eropa

Juru bicara Google Anna Kowalczyk mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para karyawan tersebut dipecat setelah penyelidikan internal menemukan ‘mereka bersalah karena secara fisik menghalangi karyawan lain untuk melaksanakan tugas mereka dan mengakses fasilitas kantor’.*

Editor: Faisal Rizal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x