Balita di Izmir Berhasil Dievakuasi usai Terjebak di Bawah Reruntuhan Selama 65 Jam

- 3 November 2020, 15:46 WIB
ILUSTRASI reruntuhan atau puing-puing bangunan pascagempa.
ILUSTRASI reruntuhan atau puing-puing bangunan pascagempa. /pixabay/

WARTA PONTIANAK - Seorang bocah berusia 3 tahun bernama Elif Perinçek yang tinggal di Doğanlar, Izmir akhirnya berhasil diselamatkan setelah terjebak 65 jam di bawah reruntuhan akibat Gempa Turki-Yunani.

Elif berhasil dievakuasi regu penyelamat pada Senin 2 November 2020 dari salah satu apartemen yang runtuh saat Gempa Turki-Yunani beberapa hari lalu.

Baca Juga: UMP Kalbar 2021 Tidak Naik

Ia merupakan korban Gempa Turki-Yunani ke-106 yang berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan apartemen.

Seperti diberitakan Pikiran-Rakyat.com berjudul "65 Jam Terjebak di Bawah Reruntuhan Pascagempa Turki-Yunani, Balita di Izmir Berhasil Dievakuasi", total korban meninggal dunia akibat gempa di sana kini telah mencapai 92 orang. Sementara itu, ada 147 orang yang berhasil diselamatkan meski mengalami luka-luka.

Salah satunya ialah ibu dan dua kakak Elif yang dievakuasi pada hari kedua setelah gempa mengguncang Izmir.

Beberapa jam sebelum Elif ditemukan, regu penyelamat berhasil mengevakuasi Idil Şirin (14) dari reruntuhan apartemen.

Namun, Ipek (8) saudara Idil tidak mampu bertahan di bawah puing-puing dan akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga: Satpol PP Pontianak Tertibkan Tiga Pengunjung Kafe Tak Gunakan Masker

Elif sendiri berhasil dievakuasi oleh Muammer Çelik, mantan pemadam kebakaran dari Kota Istanbul.

Ia bersama rekan-rekan dan regu penyelamat dari seluruh penjuru Turki datang ke Izmir untuk membantu evakuasi korban gempa.

Saat berhasil menyelamatkan Elif, Çelik sempat terharu ketika diwawancarai oleh media setempat.

"Dia layak untuk hidup. Dia adalah keajaiban dan harus tahu kalau dia punya saudara di Departemen Pemadam Kebakaran Istanbul. Kami harap dia akan datang dan menemui kami suatu hari," kata dia sambil menitikkan air mata.

Baca Juga: Pilres AS, Joe Biden Ungguli Donald Trump dalam Polling Nasional

Sementara itu, pemerintah Turki sendiri sedang mempersiapkan pengungsian sebagaimana dituturkan Menteri Lingkungan dan Perencanaan Kota, Murat Kurum.

"Kami akan mulai membangun kota kontainer. Kami akan membangun kota dengan kapasitas 1.000 orang di lahan seluas 46.300 meter persegi di Distrik Bayraklı," ucapnya dalam konferensi pers.

"Kami punya kapasitas lebih dari 7.000 kamar di wisma umum. Ini bisa bertambah sesuai kebutuhan selanjutnya," imbuh Kurum.

Mereka mencatat ada 58 dari ratusan bangunan tinggi yang rusak akibat gempa besar Jumat 30 Oktober 2020 kemarin. 17 di antaranya hancur total.

Baca Juga: Inilah Jemaah Umrah yang akan Diprioritaskan Kemenag

Izmir sebenarnya sudah mengalami gempa yang hampir sama besarnya pada 1999.

Ini membuat Turki memperketat pengendalian pembangunan untuk mencegah bangunan yang runtuh.

Menurut Asosiasi Pengawas Bangunan, ketujuh belas bangunan yang runtuh ini diklaim luput dari inspeksi.

Selain itu, mereka juga mengatakan kalau gedung-gedung tersebut dibangun sebelum 1999 yang berarti sebelum pengetatan aturan.***

Editor: Faisal Rizal

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x