Kerajinan Tenun Sidan Rawan Diambil Malaysia, Erlinawati Nasir: Belum Ada HAKI

2 Februari 2021, 15:31 WIB
Ketua Persit KCK Koorcabrem 121 PD XII/Tpr saat melihat pengrajin Kapuas Hulu membuat kerajinan Tenun Sidan /Taufik/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Anggota DPD RI, Erlinawati Nasir mengapresiasi upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat untuk mendorong kerajinan Tenun Sidan menjadi usaha utama di Kalimantan Barat.

Apalagi dari Dekranasda Kalbar akan menggandeng desainer ternama Didit Maulana untuk mengembangkan Tenun Sidan menjadi kerajinan andalan, sekaligus membantu pengrajin di Kapuas Hulu.

"Kita sangat menyambut baik upaya Ketua Dekranasda Kalimantan Barat Lismaryani Sutarmidji, mendorong tenun Sidan menjadi usaha utama di Kalimantan Barat," kata Erlinawati.

Baca Juga: Kalimantan Forest Project dan Pemkab Sintang Gelar Pelatihan Diversifikasi Produk Tenun Ikat Ensaid Panjang

Senator asal Kalimantan Barat ini pun sangat berterimakasih kepada Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat yang memberikan perhatian khusus kepada para pengrajin tenun Sidan.

"Kemarin kita juga mendapatkan kunjungan dari Ketua Persit KCK Koorcabrem 121 PD XII/Tpr, Rissa Rony guna melihat pengrajin kita disini," ujarnya. 

Erlinawati yang juga Ketua Dekranasda Kabupaten Kapuas Hulu ini menjelaskan, saat ini kerajinan tenun Sidan dilirik negara tetangga Malaysia, bahkan dari negeri Jiran ini mulai mengklaim kerajinan tenun Sidan ini berasal dari mereka.

Baca Juga: Anyaman Bambu, Kerajinan Tradisional Indonesia yang Bernilai Seni

"Saya tegaskan kerajinan tenun Sidan ini merupakan hasil dari pengrajin Indonesia, terutama pengrajin yang ada di empat kecamatan perbatasan Indonesia - Malaysia," ujar Erlinawati.

Secara kesukuan kata Erlinawati, antara Indonesia dan Malaysia mungkin sama, dimana kedua Negara tersebut memilik warga yang bersuku Dayak Iban.

"Namun secara SDM kita sangat berbeda, apalagi dalam membuat kerajinan Tenun Sidan. Kerajinan ini pun kita yang buat, disana mereka belum ahli membuat kerajinan ini," jelasnya.

Baca Juga: Kisah Mitra Binaan Pertamina Ajak Ibu-ibu Bikin Kerajinan Bantal Smock

Hanya saja kata Erlinawati, Kabupaten Kapuas Hulu masih terdapat kelemahan dalam menjaga hasil kerajinan tenun Sidan ini, karena hingga hari ini Tenun Sidan belum ada Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sehingga ini agak rawan untuk diambil oleh negara lain.

"Maka untuk HAKI tenun Sidan ini kita terus upayakan," tutupnya. ***

Editor: Yuniardi

Tags

Terkini

Terpopuler