Sejumlah Rumah Warga Perbatasan Indonesia dan Malaysia Terdampak Pembangunan Jalan Paralel

15 Februari 2021, 20:38 WIB
Pertemuan Bupati Kapuas Hulu AM Nasir bersama pihak terkait membahas pembangunan jalan paralel perbatasan. /Dika Febriawan/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK  - Sejumlah rumah warga di 2 Kecamatan Perbatasan Indonesia dan Malaysia yakni Kecamatan Badau dan Empanang akan terkena dampak pembangunan jalan paralel perbatasan Badau - Nanga Kantuk Empanang. 

Pembangunan jalan yang akan menghabiskan dana pemerintah pusat sebesar Rp193 Miliar tersebut, kini tengah berjalan.  

Camat Empanang, Donatus Dudang menyampaikan, bahwa jumlah rumah warganya yang terkena pembangunan proyek jalan tersebut tidak banyak.

Baca Juga: Perpisahan Bupati Kapuas Hulu Dua Periode, AM Nasir: Semuanya Harus Dukung Program Sis-Wahyu  

"Kalau tempat kami ada 8 rumah yang terkena dampak pembangunan jalan tersebut. Itu kalau pembangunan jalan hingga 11 meter. Begitu juga dengan halaman pekarangan rumah juga ada terkena dampak pembangunan jalan perbatasan," katanya usai mengikuti pertemuan pembahasan pembangunan jalan perbatasan bersama Bupati Kapuas AM Nasir, Senin 15 Februari 2021. 

Dudang menyampaikan, warganya sangat mendukung adanya pembangunan jalan di perbatasan, justru ini yang ditunggu - tunggu oleh masyarakat. 

Baca Juga: Camat Tak Tahu Ada Dugaan Kegiatan Illegal Logging di Wilayahnya

"Saya sarankan kepada pelaksana jika ada pekerjaan itu, untuk sementara timbus - timbus dululah jalan yang ada sehingga masyarakat tempat kami itu senang sehingga tuntutan yang tidak masuk akal pun tidak disampaikan," ujar Dudang.

Edy Suharta Plt Camat Badau menyampaikan untuk di Badau sendiri ada 20 rumah warganya yang bakal terkena dampak pembangunan jalan paralel perbatasan yang ada di beberapa desa.

"Itu pun kalau jalan yang dibangun lebarnya 25 meter," ucap Edy. 

Baca Juga: Baznas Kapuas Hulu Himpun Dana ASN hingga Rp800 Juta Setiap Tahunnya

Menurut Edy jika pembangunan jalan tersebut benar - benar terkena dengan rumahnya, tentunya masyarakat akan meminta ganti rugi, tetapi kalau memang hanya area yang disepakati sebelumnya itu 3 meter dari jalan itu sudah dibebaskan oleh masyarakat. 

"Selain rumah yang akan terkena dampak pembangunan jalan paralel perbatasan tersebut, ada juga tanam tumbuh dan beberapa bangunan pemerintah yang terkena," jelas Edy. 

Secara umum kata Edy, warga Badau sangat mendukung pembangunan jalan perbatasan Indonesia dan Malaysia karena ini sangat dinantikan masyarakatnya. 

Baca Juga: Jelang Hari Pelantikan, Wabup Kapuas Hulu Terpilih Justru Belum Terima Undangan

"Mudah - mudahan pembangunan jakan di perbatasan ini berjalan lancar dan tertib," harap Edy. 

Sementara, Ana Mariana Kepala Dinas PU Bina Marga dan SDA Kapuas Hulu menyampaikan pembangunan jalan paralel perbatasan Badau - Nanga Kantuk Empanang menggunakan dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang dikelola Kementrian PU Perumahan Rakyat. 

"Proyek pembangunan jalan perbatasan ini dana multiyers mulai dari tahun 2020 hingga akhir tahun 2022 selesainya. Saat ini proyek tersebut masih dalam proses pembersihan jalan," ujar Ana. 

Baca Juga: Kecelakaan Speedboat di Kapuas Hulu, 1 Penumpang Ditemukan Meninggal

Secara umum kata Ana, pihak pelaksana sudah melakukan sosialisasi terkait proyek tersebut, sehingga tidak ada kendala yang dihadapi.

"Kita semua sudah sepakat untuk mendukung program pembangunan jalan perbatasan ini, sehingga bisa terlaksana dengan baik," jelas Ana. 

Ana mengatakan, pembangunan jalan Badau - Nanga Kantuk Empanang ini sudah lama didambakan masyarakat perbatasan.

"Dari tahun 2017 kita sudah koordinasi dengan balai jalan agar bisa merealisasikan pembangunan jalan paralel perbatasan ini," ucap Ana. 

Baca Juga: Nama Komandan Kodim Putussibau Dicatut untuk Meminta Uang

Sebenarnya kata Ana, status jalan ini adalah jalan Kabupaten, namun karena ini sudah menjadi jalan paralel perbatasan sehingg jalan ini non status dibiayai Nanti kalau udah selesai nanti akan kita usulkan hibah ya dari hibah dari Jalan Kabupaten menjadi Jalan paralel perbatasan supaya bisa dibiayai. 

"Jika sudah selesai dibangun jalan ini, nanti akan kita usulkan hibah dari status jalan Kabupaten menjadi jalan paralel perbatasan," ujarnya. 

Sementara itu Bupati Kapuas Hulu AM Nasir mengharapkan proyek jalan tersebut dapat berjalan lancar karena masyarakat perbatasan sudah bpsan dengan kondisi jalan yang ada.

"Saya imbau kepada masyarakat perbatasan agar mendukung pembangunan jalan paralel perbatasan tersebut," tutupnya. ***

Editor: M. Reinardo Sinaga

Tags

Terkini

Terpopuler