Pelaksanaan Vaksinasi untuk Lansia Disarankan di Dekat Permukiman Penduduk

8 Juni 2021, 17:37 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Kalbar dr. Harisson M.Kes /Yapi Ramadhan/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK – Pelaksanaan vaksinasi terhadap warga lanjut usia (lansia) akan digelar di dekat permukiman penduduk. Hal ini dikarenakan pada umumnya warga lansia memiliki keterbatasan dalam dalam mobilitas.

“Lansia ini sebenarnya orang yang mobilitasnya terbatas. Mereka (lansia) mungkin bisa minta tolong keluarganya, tapi bisa saja keluarganya punya kesibukan lain,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kalimantan Barat (Kalbar) Harisson kepada wartawan, Selasa 8 Juni 2021.

Untuk itu, Harisson mendorong Dinas Kesehatan di seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Barat, untuk memanfaatkan pos pembinaan terpau (posbindu) atau pelayanan kesehatan lansia lainnya.

Baca Juga: Pomdam XII Tanjungpura Gelar Kegiatan Donor Darah

“Nanti buatkan khusus, kita dekatkan ke pemukiman masing-masing sehingga vaksinasi itu bisa diakses oleh lansia secara lebih mudah,” terang Harisson.

Harisson melihat, Dinas Kesehatan di kabupaten dan kota kurang gesit, serta kurang mau bekerja keras untuk mau mendekatkan pelayanan sedekat mungkin kepada lansia.

“Mereka harusnya mendekatkan sedekat mungkin pelayanan vaksinasi ke kelompok masyarakat yang jadi sasaran, sasaran kita sekarang lansia,” ucap Harisson. 

Sebagaimana diketahui, tingkat vaksinasi terhadap warga lanjut usia (lansia) di Kalbar masih rendah.

Baca Juga: Kapolres Tegaskan Singkawang Belum ada Zona Merah

Berdasarkan data Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPEN) yang dilansir Dinas Kesehatan Kalbar, Minggu 6 Juni 2021, cakupan vaksinasi untuk lansia tahap pertama 5,02 persen dan tahap kedua 4,03 persen, dari jumlah sasaran 407.885 jiwa.

Harisson mengatakan, keterlambatan tersebut karena Dinas Kesehatan di kabupaten dan kota ragu-ragu melaksanakan vaksinasi karena melihat stok yang terbatas, padahal semakin cepatr digunakan, makan akan cepat pula vaksinnya dikirim lagi.

“Memang stok vaksin di Dinas Kesehatan di kabupaten dan kota sedikit, tapi seharusnya mereka cepat menghabiskan, kalau jumlahnya semakin sedikit maka akan disuplai lagi dari Kementerian Kesehatan,” kata Harisson.

Baca Juga: Islamic Boording School Al Mansyur, Ponpes Pertama di Kalbar Terapkan Bahasa Arab dan Inggris

Dinas Kesehatan di kabupaten dan kota kadang ragu menggunakan vaksin karena takut nanti seandainya sudah harus melaksanakan vaksinasi tahap kedua pada sekelompok populasi mereka khawatir vaksinnya tidak ada.

“Mereka menunggu stok datang, tapi kalau menunggu stok datang tidak akan datang-datang, karena kementerian justru melihat stok, kalau masih ada, maka tidak akan didistribusikan lagi,” tutupnya. ***

Editor: Yuniardi

Tags

Terkini

Terpopuler