Peringatan HUT Sam Ratulangi, K3 Harap Memanusiakan Manusia Dijadikan Pedoman Hidup

7 November 2021, 13:58 WIB
Acara peringatan HUT Sam Ratulangi ke 131 dan HUT Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) ke 64 di Rumah Radakng, Pontianak pada Sabtu 6 November 2021 malam /Dody Luber/Warta Pontianak

 

WARTA PONTIANAK - Peringatan HUT pahlawan nasional Dr. G.S.S.J Ratulangi digelar oleh Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) Kota Pontianak di Rumah Radakng, Pontianak, Sabtu 6 November 2021 malam.

Acara peringatan HUT ke 131 Dr. G.S.S.J Ratulangi ini diiringi dengan pertunjukan film yang menceritakan kisah perjuangan Sam Ratulangi dalam rangka merebut kemerdekaan RI.

Selain itu, juga diperingati HUT ke 64 Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) Kota Pontianak dengan jargon "Torang Samua Basudara" yang artinya kita semua bersaudara.

Baca Juga: ASN Korban Banjir di Sintang Diberikan Dispensasi Tak Kantor

Ketua Panitia HUT Sam Ratulangi, David Oendoen menyebut, bahwa melalui peringatan HUT Sam Ratulangi sekaligus HUT ke 64 K3 ini, pihaknya ingin masyarakat mengingat kembali bagaimana perjuangan Sam Ratulangi melalui motto hidup "Si Tuo Timou Tumou Tou" yang berarti memanusiakan manusia.

"Jadi memanusiakan manusia dari seorang yang belum sempurna atau menyempurnakan seorang manusia, begitu juga yang ada di dalam diri kita," ujarnya.

David pun berharap agar motto "Si Tuo Timou Tumou Tou" dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-sehari.

"Semoga motto hidup ini dapat terealisasi di dalam kehidupan kita, dan juga orang disekitar kita maupun orang lainnya," ujarnya.

Baca Juga: Lima Remaja di Ketapang Diamankan di Penginapan, Polisi Temukan Alat Hisap Sabu

Hal yang sama juga disampaikan Ketua K3 Kota Pontianak Jantje Tambaritje yang menyebut, bahwa peringatan HUT Sam Ratulangi ini agar dapat dijadikan semangat oleh generasi penerus. Jangan sampai lupa dengan pahlawan nasional, karena jasa-jasa mereka ini yang harus tetap selalu dikenang.

"Diadakannya kegiatan ini, supaya generasi muda bisa memperingati jasa-jasa mereka ketika Indonesia sudah merdeka," ujarnya.

Dengan motto Sam Ratulangi, kata dia, artinya bagi mereka yang sudah punya pengalaman dan berpendidikan tinggi wajib mengajarkan kepada mereka yang masih minim pengalaman dan kurang pendidikannya.

"Sehingga, mereka yang minim pengalaman dan kurang pendidikannya dapat setara dengan mereka yang sudah berpengalaman dan berpendidikan," ujarnya.

Baca Juga: Sebuah Kapal Nelayan Mempawah Karam di Perairan Bengkayang, Ini Penyebabnya

Sementara, Anggota DPR RI Katherine Angela Oendoen yang juga hadir dalam acara tersebut menyebut, bahwa sejarah itu harus dihargai termasuk pahlawan-pahlawan bangsa. Saat ini, jasa pahlawan-pahlawan nasional banyak yang dilupakan.

Untuk itulah, kata dia, acara ini digelar dalam rangka untuk mengingat kembali jasa yang sudah dilakukan oleh pahlawan nasional Sam Ratulangi terhadap bangsa ini.

"Masyarakat harus mengingat kembali para pahlawannya masing-masing yang secara nasional adalah pahlawan nasional," ujarnya.

Apalagi di era milenial, lanjutnya, kemungkinan karena pengaruh teknologi digital, kadang-kadang masyarakat seolah-olah lupa dengan etika.

Baca Juga: Banjir Masih Rendam 12 Kecamatan di Sintang, 2 Orang Dikabarkan Meninggal

"Generasi milenial ini sudah amat lebih modern. Jadi hormat kepada yang tua sudah sangat kurang, dan juga menganggap segala sesuatu terlalu gampang, karena kemungkinan semuanya sudah sistem digital," ujar politisi dari Partai Gerindra Kalbar ini.

Sehingga secara kebelakang, tambahnya, terkadang mereka tidak melihat lagi siapa yang dijadikan panutan. Kalau Sam Ratulangi ini mengajarkan bahwa manusia itu harus di manusiakan, artinya dengan kata lain manusia harus saling menghargai.

"Yang kedudukannya tinggi harus menghargai yang rendah dan sebaliknya juga yang kedudukannya rendah harus menghargai yang tinggi. Sehingga tidak ada lagi rasa kesenjangan tapi kebersamaan," ujarnya.***

Editor: Y. Dody Luber Anton

Tags

Terkini

Terpopuler