Cantrang Merajalela di Kayong Utara, Masyarakat Menduga Ada Oknum Bermain

18 Juli 2023, 19:53 WIB
Salah satu wilayah perairan Karimata yang kerap menjadi sasaran nelayan cantrang dari luar Kayong Utara /Jul/

WARTA PONTIANAK – Makin Maraknya pukat Cantrang yang beroperasi di Karimata, diduga adanya oknum yang terlibat, dan masyarakat berharap ada tindakan tegas dari pihak berwenang. Bahkan dua desa mengancam akan bergabung untuk melakukan patroli secara masif dan mandiri.

Hal itu disampaikan, Hardiyanto, Kepala Desa Betok Jaya, Kecamatan Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara kepada wartawan, Selasa 18 Juli 2023.

Dirinya lantas menceritakan permasalahan yang  sudah terjadi dan marak sejak tahun 2022, hingga saat ini. Ia bahkan mengungkapkan bahwa ada oknum yang terlibat hingga cantrang tetap marak di Karimata.

"Cantrang sudah sangat merajalela. Pernah kami sampaikan ke bupati pada waktu safari ramadan tahun 2022 tentang permasalahan cantrang ini, tapi susah. Bupati hanya mengatakan mohon maaf, jika ada oknum yang bermain itu susah. Inikan jaringan. Jadi pak bupati bilang, masyarakat tangkap saja, tapi jangan di apa-apakan," ungkapnya.

Selang beberapa bulan kemudian, pada pertengahan tahun 2022, sebanyak 75 orang masyarakat melakukan patrol. Dan hasilnya, 2 buah kapal cantrang dari pekalongan dan tegal diamankan dan dibawa ke Kantor Desa Betok Jaya.

“Setelah itu kami lepaskan lagi, cuma kasi surat perjanjian, tidak akan mengulangi lagi," tuturnya.

Dirinya lantas menegaskan bahwa saat ini, nelayan-nelayan cantrang masih tetap marak di Karimata, bahkan saat ini sudah berani  beroperasi di dalam kawasan Cagar Alam Laut (CAL) Karimata.

Baca Juga: Pukat Cantrang Resahkan Nelayan Kepulauan Karimata, Ini Kata Camat Hendra Budjang

"Waktu beroperasi mereka susah kita tebak, karena waktu siang hari mereka menjauh dari Pulau Karimata, tetapi kalau sudah malam hari, baru mereka memepet,” tegasnya.

Ketika ditanya terkait kegiatan patroli yang biasanya dilakukan oleh PSDKP Kayong utara, ia mengaku belum pernah dijumpai semenjak dirinya menjabat sebagai kepala desa.

"Untuk saat ini, sejak saya menjadi kepala desa, belum pernah, karena belum ada laporan sampai ke desa, tapi kalau AIRUD, sering," tuturnya.

Selaku kepala desa, dirinya berharap, segera ada tindakan tegas dari pihak yang berwenang, karena dikhawatirkan masyarakat yang saat ini kian beringas menanggapi hal itu, dapat  melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca Juga: Ratusan Nelayan Geruduk Kantor DKP Kalbar, Pascaperistiwa Dibakarnya Dua Kapal Cantrang

"Terutama seperti AIRUD, PSDKP, TNI AL, semua yang berwenang di daerah ini. Tolong lah, kalau peraturan mau ditegakkan, tolong ditegakkan, kami pernah ngomong sama pak camat, sebelum masyarakat lebih beringas, dan jangan sampai kejadian di Pulau Datok Mempawah juga terjadi di daerah karimata, kalau tidak ada tindak lanjut dari pihak yang berwenang. Karena Desa Betok dan Desa Padang mau bergabung untuk melakukan patrol,” tutupnya.

Sementara pihak PSDKP saat dikonfirmasi, enggan berkomentar terkait hal tersebut. ***

Editor: Yuniardi

Tags

Terkini

Terpopuler