Network
WARTA PONTIANAK – Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Sugeng Hariadi mengatakan melalui surat edaran Gubernur Kalbar, Pemerintah Daerah Kalbar rencananya akan melakukan pembelajaran secara tatap muka pada 15 Februari 2021.
Padahal sebelumnya Pemerintah Daerah mencanangkan pembukaan sekolah tatap muka akan dilaksanakan pada awal Januari 2021 namun karena perkembangan covid-19 di Kalbar yang cenderung naik, membuat kebijakan tersebut ditunda.
“Jadi untuk pembelajaran tatap muka sesuai edaran Gubernur Kalbar selaku Ketua Satgas Covid-19 Kalbar menginstruksikan kepada kepala daerah untuk melakukan penundaan pembelajaran tatap muka di sekolah beredasarkan perkembangan covid 19, namun pembelajaran tatap muka akan direncanakan dimulai pada 15 Februari 2021 mendatang,” ujarnya saat diwawancarai awak media di Kantor Dinas Pendidikan Kalbar, Selasa 19 Januari 2021.
Baca Juga: Tak Izinkan Belajar Tatap Muka, Karolin Sarankan Sistem Luring
Walaupun proses pembelajaran yang awal rencananya akan digelar pada 15 Februari mendatang, Dinas Pendidikan telah mempersiapkan segala sesuatu seperti tenaga pengawas dan administrasi persetujuan orang tua serta imbauan tentang menyiapkan fasilitas kesehatan seperti tempat cuci tangan dan jaga jarak.
Baca Juga: Belajar Tatap Muka di Pontianak Ditunda, Edi Kamtono: Masih Masuk Zona Rawan
“Sebelum melakukan tatap muka belajar secara langsung akan ada prioritas yang harus dilakukan seperti rapid tes bagi guru dan siswa secara random yang akan berlaku bagi seluruh sekolah di Kabupaten, sementara untuk Kota Pontianak dan Kota Singkawang seluruh guru akan dilakukan rapid antigen dan mengambil sampel swab siswa secara random, namun pelaksanaan pembelajaran tatap muka kembali harus mendapat persetujuan Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 Kalbar,” tambahnya.
Baca Juga: Sambas, Kabupaten Pertama di Kalbar Terapkan Belajar Tatap Muka di Bulan Januari 2021
Walaupun di tingkat SMA, SMK dan SLB yang ada di Kalbar sudah meminta untuk dilakukan pembelajaran tatap muka namun hal tersebut tetap tidak bisa dilakukan karena kondisi perkembangan covid-19 di Kalbar yang tidak memungkinkan.
