Kantongi Uang Hingga Rp5 Juta, Peminta Sumbangan Tak Berizin dan Anak Jalanan Dirazia di Singkawang

- 26 Januari 2021, 20:43 WIB
Puluhan anak jalanan dan peminta sumbangan dirazia di Kota Singkawang
Puluhan anak jalanan dan peminta sumbangan dirazia di Kota Singkawang /Mizar/Warta Pontianak

WARTA PONTIANAK - Puluhan gelandangan, pengemis, gelandangan dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) terjaring dalam razia Satpol PP, Selasa 26 Januari 2021.

Pada razia kali ini, ditemukan fakta jika terdapat peminta sumbangan yang mengatasnamakan sejumlah panti asuhan atau yayasan yang beroperasi di Singkawang.

"Ternyata mayoritas berasal dari luar kota dan tanpa memiliki perizinan yang jelas guna mengumpulkan dana dari masyarakat. Serta dalam dua jam saja mereka mampu mendapatkan hasil yang cukup besar," ujar Kasat Pol PP Kota Singkawang, Karjadi.

Baca Juga: Polres Singkawang Amankan 2 Tersangka Curat, Satunya Masih di Bawah Umur

Tidak hanya itu, pihaknya juga berhasil mengamankan puluhan anak - anak jalanan di kawasan Taman Burung.

"Puluhan anak jalanan ini berhasil kita amankan dari beberapa tempat seperti kawasan Taman Burung, Terminal Burung dan Kawasan Pasar Beringin Singkawang,” kata Karjadi.

Parahnya lagi, dari puluhan anak jalanan yang diamankan, ditemukan tiga pasang dari mereka diduga melakukan kumpul kebo. Lantaran tidak bisa menunjukkan surat atau identitas sebagai suami istri.

Baca Juga: Kota Singkawang Mulai Berhias Jelang Imlek 2572 dan CGM 2021, Wali Kota: Semua Kegiatan Keramaian Ditiadakan

Baca Juga: Tjhai Chui Mie Pimpin Penanaman Pohon Serentak di Singkawang

“Berdasarkan interogasi yang kita lakukan, pada umumnya mereka berasal dari luar Singkawang, seperti Bengkayang, Sampit (Kalteng), Pontianak dan Mempawah. Mereka meminta-minta sumbangan dengan mengatasnamakan Panti Asuhan dan Pondok Pesantren. Bahkan mereka juga mengamen yang asal-asalan, sehingga tidak ada kesan mengamen tetapi mengemis,” ujarnya.

Karena itu, sejumlah masyarakat yang sedang menikmati kuliner maupun yang sedang berwisata pada waktu libur merasa tidak enak dengan kehadiran mereka.

“Saya sendiri saat mendekati mereka, baunya luar biasa. Sehingga inilah salah satu keluhan dari masyarakat Singkawang maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Singkawang karena merasa terganggu kenyamanannya,” ungkapnya.

Baca Juga: Keberadaan Mall Pelayanan Publik Diharapkan Masyarakat Singkawang Cepat Terlayani

Sehingga, Satpol PP Kota Singkawang melakukan penertiban dan pembinaan agar mereka kapok dan tidak lagi terus menerus meminta sumbangan dengan cara mengemis.

Dalam penertiban yang dilakukan, ada beberapa anak jalanan yang kembali terjaring dalam razia, padahal sebelumnya mereka sudah berjanji tidak lagi meminta uang dengan cara mengemis.

Selain itu, untuk yang biasa meminta sumbangan dalam bentuk kotak amal juga ditertibkan lantaran tidak memiliki izin. Ironisnya, kesemuanya berasal dari luar kota Singkawang sehingga sulit untuk diidentifikasi dan dikroscek kebenarannya. Terlebih ternyata mereka memiliki koordinator yang menampung hasil sumbangan tersebut.

Baca Juga: 8 Petugas Lapas Kelas II B Singkawang Terkonfirmasi Positif Covid-19

“Belum sampai dua jam mereka berhasil mengumpulkan uang sebanyak Rp160 ribu. Ini yang menjadikan Kota Singkawang sangat menarik bagi orang-orang yang seperti ini, bahkan kemarin yang terjaring dalam satu hari mereka bisa mengumpulkan Rp5 jutaan,” jelasnya.

Terkait dengan penertiban itu, Karjadi juga meminta kepada pemerintah daerah yang bersangkutan untuk sama-sama mendukung Kota Singkawang sebagai kota destinasi wisata.

“Dukungan yang dimaksud dengan cara membina masyarakatnya. Bila perlu antara Satpol PP se-Kalbar bekerjasama dan sepakat bilamana ditemukan warganya meminta-minta sumbangan ke suatu daerah agar segera berkoordinasi untuk ditindaklanjuti, dibina dan diarahkan agar tidak lagi melakukan perbuatan tersebut,” ajaknya.

Baca Juga: INDOPRIDE! Dukung Tim Indonesia di PMGC 2020 Dubai Season 0 dan Tonton di sini!

Sementara, Plt Kepala Bidang Penegakan Perundang-Undangan Daerah Satpol PP Singkawang, Hubi Amri mengatakan, pada saat dilakukan penangkapan sempat terjadi aksi kejar-kejaran dengan mereka.

“Sehingga salah satu rekan mereka berhasil lolos dari penertiban khususnya di Terminal Bengkayang,” katanya.

Parahnya, ada satu tempat ukuran 4×4 tepatnya di kawasan Taman Burung diisi sebanyak 13 orang (laki-laki dan perempuan). Saat digrebek, mereka sedang tertidur pulas. ***

Editor: M. Reinardo Sinaga


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah